TINJAUAN KETEPATAN PENGODEAN DIAGNOSIS HIPERTENSI PASIEN RAWAT JALAN DI RS QADR TAHUN 2022

Authors

  • Dwi Chandrarika Putri Aulia Rekam Medis dan Informasi Kesehatan, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan, Universitas Esa Unguul
  • Puteri Fannya Rekam Medis dan Informasi Kesehatan, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan, Universitas Esa Unguul
  • Lily Widjaja Rekam Medis dan Informasi Kesehatan, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan, Universitas Esa Unguul
  • Laela Indawati Rekam Medis dan Informasi Kesehatan, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan, Universitas Esa Unguul

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v4i4.17446

Keywords:

diagnosis hipertensi, ketepatan kode, rekam medis

Abstract

Ketidaktepatan kode diagnosis akan berdampak pada informasi pelaporan morbiditas dan mortalitas yang tidak akurat dan tarif pelayanan di RS tidak sesuai. Tujuan penelitian ini yaitu mengidentifikasi SPO terkait pengkodean diagnosis penyakit pada pasien rawat jalan di Rumah Sakit Qadr, menganalisis ketepatan pengkodean diagnosis penyakit hipertensi pasien rawat jalan di RS Qadr dan mengidentifikasi faktor-faktor penghambat yang dapat mempengaruhi ketepatan pengkodean diagnosis penyakit hipertensi pasien rawat jalan di RS Qadr. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian berjumlah 219, dengan sampel sebanyak 69 rekam medis. Penentuan sample penelitian diambil menggunakan rumus Slovin. SPO pemberian kode sudah ada dan sudah berjalan. Hasil penelitian diperoleh 60 kode (86,96%) rekam medis yang tepat kodenya dan 9 kode (13,04%) rekam medis yang tidak tepat. Kesimpulan penelitian terdapat hambatan dalam pengkodean penyakit yaitu faktor man, material dan method. Faktor man yaitu pendidikan koder yang tidak sesuai. Faktor material yaitu tulisan dokter yang kurang jelas dan faktor method yaitu SPO pengodean yang kurang spesifik. Saran kepada petugas koding agar lebih teliti dan spesifik dalam memberikan kode penyakit, lebih memperhatikan kode penyakit yang dipilih apabila terdapat ada inclusion atau exclusion term dibawah kode yang dipilih terutama pada kode kategori penyakit hipertensi dan komplikasinya.

References

Anggraini, M., Garmelia, E., Kresnowati, L., & Irmawati. (2017). Bahan Ajar Rekam Medis dan Informasi Kesehatan (RMIK) Klasifikasi, Kodifikasi Penyakit Dan Masalah Terkait l: Anatomi, Fisiologi, Patologi, Terminologi Medis Dan Tindakan Pada Sistem Kardiovaskuler, Respirasi, Dan Muskuloskeletal.

Ardini, D. (2018). Studi Deskriptif Pemberian Obat Pasien Hipertensi Di Puskesmas Tanjungsari Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Descriptive Study of Provision of Medication for Hypertensive Patients in Tanjungsari Health Center , Natar District , South Lampung Regen. 8(1), 22–26.

Dominiczak, A. F., & Kuo, D. R. K. (2015). Hypertension: Update 2015. Hypertension, 65(1), 3–4. https://doi.org/10.1161/HYPERTENSIONAHA.114.04842

Hatta, G. R. (2008). Pedoman manajemen informasi kesehatan di sarana pelayanan kesehatan (G. R. Hatta (ed.); Ed. rev.). Jakarta?: Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press).

Indawati, L. (2017). Identifikasi Unsur 5M Dalam Ketidaktepatan Pemberian Kode Penyakit dan Tindakan (Systematic Review). Inohim, 5(2), 61–62.

Kemenkes. (2013). PERMENKES RI No.55 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Perekam Medis. In SSRN Electronic Journal (Vol. 1, Issue 2, pp. 1–18).

Kemenkes. (2020). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesi Nomor 3 Tahun 2020 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit. In Implementation Science (Vol. 39, Issue 1, pp. 1–15). https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/152506/permenkes-no-3-tahun-2020

Nauri, A. T., & Alfian, A. (2017). Peran Manajer Dalam Evaluasi POAC Unit Rekam. Inohim, 5(01), 1–5.

Nonasri, fitra galih. (2020). Karakteristik Dan Perilaku Mencari Pengobatan ( Health Seeking Behavior ) Pada Penderita Hipertensi:Open Occes. Jurnal Medikal Hutama, 02(01), 402–406.

Pemerintah RI. (2009). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit.

Rahayu, H., Ernawati, D., & Kresnowati, L. (2011). Akurasi Kode Diagnosis Utama Pada RM 1 Dokumen Rekam Medis Ruang Karmel Dan Karakteristik Petugas Koding Rawat Inap Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus Periode Desember 2009. Jl.Nakula I No, 10(1), 5–11. http://dinus.ac.id/wbsc/assets/dokumen/majalah/Akurasi_Kode_Diagnosa_Utama_Pada_RM_1_Dokumen_Rekam_Medis_Ruang_Karmel_dan_Karakteristik__Petuga_Koding_Rawat_Inap_Rumah_Sakit_Mardi_Rahayu_Kudus_Periode_Desember_2009.pdf

Sari, T. P., & Pela, T. H. (2017). Ketidaktepatan Kode Kombinasi Hypertensi Pada Penyakit Jantung Dan Penyakit Ginjal Berdasarkan ICD 10. Manajeman Informasi Kesehatan Indonesia, 5, 53–59.

Setiyani, L., Lestari, T., & Suriyasa, P. (2013). Tinjauan Keakuratan Kode Diagnosis Utama Pasien Rawat Inap Penyakit Cronic Renal Failure End Stage Berdasarkan ICD 10 Di RSU Dr. Moewardi Bulan Januari Tahun 2013. Jurnal Rekam Medis, 7(2), 1–8. https://www.ejurnal.stikesmhk.ac.id/index.php/rm/article/viewFile/282/256

Utami, Y. T. (2015). Hubungan Pengetahuan Coder Dengan Keakuratan Kode Diagnosis Pasien Rawat Inap Jaminan Kesehatan Masyarakat Berdasarkan Icd-10 Di Rsud Simo Boyolali. Infokes, 5(1), 13–25. http://dinus.ac.id/wbsc/assets/dokumen/majalah/Akurasi_Kode_Diagnosa_Utama_Pada_RM_1_Dokumen_Rekam_Medis_Ruang_Karmel_dan_Karakteristik__Petuga_Koding_Rawat_Inap_Rumah_Sakit_Mardi_Rahayu_Kudus_Periode_Desember_2009.pdf

Downloads

Published

2023-12-14