IDENTIFIKASI MORFOLOGI CACING STH (SOIL TRANSMINTTED HELMINTH) PADA KUKU ANAK SD YAYASAN BETANIA TAHUN 2023

Authors

  • Paska Ramawati Situmorang Program Studi DIV Teknologi Laboratorium Medik STIKes St. Elisabeth Medan
  • Ruth Agree Kartini Sihombing Program Studi DIV Teknologi Laboratorium Medik STIKes St. Elisabeth Medan
  • Yohana Bungani Hutabarat Program Studi DIV Teknologi Laboratorium Medik STIKes St. Elisabeth Medan

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v4i3.17284

Keywords:

Anak SD, Morfologi, Soil transmintted helmint

Abstract

Soil Transmintted Helminth (STH) merupakan nematode usus yang terdiri dari ascaris lumbricoides, trichuris trichiura, Ancylostoma duodenale dan Necator americanus dengan siklus hidupnya memerlukan media tanah. Infeksi cacing STH dapat menimbulkan gizi buruk, mengganggu pertumbuhan dan imunitas anak-anak. Telur cacing masuk pada tubuh melalui kuku karena kebiasaan bermain dengan media tanah dan tidak memperhatikan kebersihan tangan sebelum dan setelah makan. Cacing ascaris lumbricoides adalah parasit yang paling dominan ditemukan karena lebih cepat berkembang biak. Morfologi telur cacing ascaris lumbricoides sangat khas dengan susunan dinding yang relative tebal dan bagian luar yang berbenjol-benjol. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi morfologi cacing STH pada kuku anak SD Yayasan Betania.Penelitian ini dilaksanakan pada April 2023.Metode penelitian deskriptif dengan desain observasional deskriptif. Subjek penelitian berjumlah 92 responden dengan total sampling sebanyak 75 sampel. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuantitatif dengan analisa data univariat. Hasil penelitian dengan metode flotasi menggunakan larutan NaCl 0,9%, diperoleh 32 sampel (42,7%) positif dan 43 sampel (57,3%) negative. 24 sampel (42,7%) yang terinfeksi cacing ascaris lumbricoides, 6 sampel (18,8%) terinfeksi trichuris trichiura dan 2 sampel (6,3%) terinfeksi hookworm.  Penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya dimana dominan ditemukan telur cacing ascaris lumbricoides, dikarenakan beberapa faktor seperti iklim, sanitasi lingkungan dan kurangnya pengetahuan anak tentang kecacingan.

References

Adrianto, H. (2020). Buku Ajar Parasitologi (Mayasari Lidya (Ed.)). Yogyakarta: Rapha Publishing.

Idayani , S., & Dwi Putri , N. N. (2022). Identifikasi Telur Cacing Soil Transmitted Helminths Pada Kuku Anak. Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal, 13, 1-9.

Ishak, H. (2019). Biomedik: Parasitologi Kesehatan. Makasar : Masagena Press.

Kartini, S. (2016). Kejadian Kecacingan Pada Siswa Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Rumbai Pesisir Pekanbaru. Jurnal Kesehatan Komunitas, 3, 53-58.

Mangara, A., Lismawati, L., & Julianto, J. (2021). Prevalensi Dan Faktor Resiko Infeksi Sth (Soil Transmitted Helminths) Pada Anak Sekolah Dasar. Jurnal Keperawatan Tropis Papua, 4(2), 56–61. https://doi.org/10.47539/jktp.v4i2.254

Napitupulu , D. S., Pane , J. P., & Simorangkir , L. (2023). Hubungan Pengetahuan Dengan Kecacingan Pada Anak SD Negeri. Jurnal Ilmu Kepewaratan Anak, 6, 48-54.

Soedarto. (2021). Ebook Parasitologi. In Profil kesehatan kab.semarang (Vol. 41). Sagung Seto.

Downloads

Published

2023-09-27

How to Cite

Situmorang, P. R. ., Sihombing, R. A. K. ., & Hutabarat, Y. B. (2023). IDENTIFIKASI MORFOLOGI CACING STH (SOIL TRANSMINTTED HELMINTH) PADA KUKU ANAK SD YAYASAN BETANIA TAHUN 2023. Jurnal Kesehatan Tambusai, 4(3), 3152–3158. https://doi.org/10.31004/jkt.v4i3.17284