PREVALENSI KEJADIAN STUNTING DI PUSKESMAS MEURAXA KOTA BANDA ACEH
DOI:
https://doi.org/10.31004/jkt.v4i3.16959Keywords:
karakteristik, prevalensi, stuntingAbstract
Stunting merupakan suatu keadaan dimana anak terlalu pendek sesuai usianya karena mengalami kegagalan pertumbuhan yang disebabkan oleh buruknya gizi dan kesehatan anak sebelum dan sesudah kelahiran. Penelitian ini untuk mengetahui prevalensi kejadian stunting di Puskesmas Meuraxa Kota Banda Aceh dari tahun 2019 sampai 2021.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan metode total sampling dengan jumah sampel penelitian sebanyak 107 data anak stunting. Variabel independent pada penelitian ini adalah karakteristik jenis kelamin, usia, berat badan/ usia dan tinggi badan/usia. Variabel dependen pada penelitian ini adalah anak dengan stunting di Puskesmas Meuraxa Kota Banda Aceh. Analisis data menggunakan analisis univariat untuk menilai distribusi dan frekuensi angka kejadian stunting di Puskesmas Meuraxa Kota Banda Aceh. Penelitian dengan analsisi univariat ini mendapatkan hasil bahwa jenis kelamin lebih banyak terjadi jenis kelamin laki-laki (55,1%), usia lebih banyak terjadi pada ketegori usia 25-60 bulan (90,7%), berat badan/ usia lebih banyak dengan berat badan normal (48,6%) dan tinggi badan/ usia lebih banyak dengan anak yang pendek (88,8%). Penelitian ini mendapatkan kesimpulan bahwa anak yang mengalami stunting lebih banyak pada anak laki-laki, usia 25-60 bulan, dengan tubuh pendek dan berat badan normal.References
Anna, Y. (2021). Distribusi Prevalensi Kejadian Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Liu Kabupaten Wajo Tahun 2018-2020. Kampurui Jurnal Kesehatan Masyarakat, 3(1), 6-11.
Fajar, S. A., Anggraini, C. D., & Husnul, N. (2022). Efektivitas pemberian makanan tambahan pada status gizi balita Puskesmas Citeras, Kabupaten Garut. Nutrition Scientific Journal, 1(1), 30-40.
Febriani, C. A., Perdana, A. A., & Humairoh, H. (2018). Faktor kejadian stunting balita berusia 6-23 bulan di Provinsi Lampung. Jurnal Dunia Kesmas, 7(3).
Hartaty, N., & Yuswardi, Y. (2020). PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG “GEMARIKAN” DALAM PENCEGAHAN STUNTING DI KOTA BANDA ACEH. Idea Nursing Journal, 11(1), 55-59.
Hidayat, M. S., & Pinatih, G. N. I. (2017). Prevalensi stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Sidemen Karangasem. E-Jurnal Medika, 6(7), 1-5.
Ramadhan, M. H., Salawati, L., & Yusuf, S. (2020). Hubungan tinggi badan ibu, sosial ekonomi dan asupan sumber zinc dengan kejadian stunting pada anak usia 3-5 tahun di puskesmas kopelma Darussalam. AVERROUS: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh, 6(1), 55-65.
Suryana, S., Roudza, R., & Alfridsyah, A. (2018). Konsumsi pangan dan skor pola pangan harapan (PPH) dengan prevalensi stunting di Provinsi Aceh (Data Susenas dan PSG tahun 2016). Action: Aceh Nutrition Journal, 3(2), 149-157.
Utami, R., Setianto, R., Dewi, B. A., & Maftukhin, A. (2023). PENINGKATAN TINGGI BADAN Z SCORE TB/U PADA BALITA STUNTING DENGAN PEMBERIAN ZINC. PREPOTIF: JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, 7(1), 756-560.
Yuningsih, Y., & Perbawati, D. (2022). Hubungan Jenis Kelamin terhadap Kejadian Stunting. Jurnal MID-Z (Midwivery Zigot) Jurnal Ilmiah Kebidanan, 5(1), 48-53.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Riyan Ardiansyah, Farid Bastian, Fakhrul Rizal
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).