GLAUKOMA PADA PASIEN YANG MEMILIKI HIPERTENSI DAN DIABETES MELITUS DI KOTA SUNGAI PENUH
DOI:
https://doi.org/10.31004/jkt.v4i3.16766Keywords:
diabetes melitus, glaukoma, hipertensi, karakterisitkAbstract
Glaukoma adalah penyebab tertinggi kedua dari kebutaan yang dapat dicegah setelah katarak. Di indonesia, sebesar 1,8 juta penduduk mengalami kebutaan akibat glaukoma dan menurut Riskesdas prevalensi glaukoma di Indonesia sebesar 0,46% yang artinya sebanyak 4 sampai 5 orang dari 1000 penduduk indonesia menderita glukoma. Gejala-gejala glaukoma seperti peningkatan tekanan bola mata >40 mmHg, penglihatan kabur mendadak, dan melihat pelangi pada cahaya lampu. Faktor-faktor risiko yang terkait, seperti jenis kelamin, usia, komorbid pasien (hipertensi, diabetes melitus, dll), miopia, penggunaan obat mata dan riwayat operasi mata sebelumnya sehingga ragam glaukoma itu sendiri berbeda-beda. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor risiko seperti hipertensi dan diabetes melitus mempengaruhi dari ragam Glaukoma Di Kota Sungai Penuh. Penelitian ini dilakukan pada periode 2019-2021. Variabel bebas pada penelitian ini adalah data rekam medis pasien glaukoma yang memiliki hipertensi dan diabetes melitus di Kota Sungai Penuh, sedangkan variabel tergantung yaitu pasien glaukoma yang memiliki hipertensi dan diabetes melitus di Kota Sungai Penuh. Populasi penelitian yaitu seluruh pasien klinik kita yang terdiagnosis glaukoma, jumlah sampel penelitian ini sebanyak 90 orang. Jenis penelitian ini penelitian observasional, dilakukan secara retrospektif dengan desain penelitian cross-sectional. Analisis deskriptif, sumber data rekam pasien. Teknik sampling purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan dari 90 sampel, 51 orang adalah perempuan (56,7%) pada usia ?65 tahun sebanyak 53 orang (58,9%), dengan glaukoma sekunder sebanyak 46 orang (51,1%) yang memiliki TIO >21 mmHg pada okuli sinistra 39 orang (43%), hampir semua pasien miopia pada mata kiri, dengan faktor risiko derajat pre-hipertensi 32 orang (35,6%)memiliki GDP normal 65 orang (72,2%).References
Dienda A.N, M. (2013). ‘Karakteristik Penderita Glaukoma di Klinik Mata Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang Tahun 2011’. Syifa’MEDIKA, Palembang.
Febrina, S. (2012). ‘Prevalensi Glaukoma Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan Pada Tahun 2011’. Universitas Sumatera Utara, Medan.
McMonnies, CW. (2016). ‘Glaucoma history and risk factors’. J Optom. 2017 Apr-Jun;10(2):71-78. Available at: https://doi.org/10.1016/j.optom.2016.02.003
Prasetyo Sibala, S. (2014). ‘Karakteristik Pasien Glaukoma Di Balai Kesehatan Mata Masyarakat Makassar Periode 1 Januari 2009 – 31 Desember 2011’. Universitas Hasanuddin, Makassar.
Hasan, R., Ashan, H., Yuli Amelia, A., Triola, S. (2022). ‘Profil Pasien Glaukoma pada Lansia di Rumah Sakit Khusus Mata (RSKM) Padang Eye Center’. Scientific Journal, Padang. Available at: https://doi.org/10.56260/sciena.v1i5
Wira Pusvitasari, L. (2018). ‘Profil pasien glaukoma di Poliklinik Mata Rumah Sakit Indera Provinsi Bali Periode Januari 2014-Juni 2015’. E-Jurnal Medika Udayana, Bali.
Asicha, N. (2011). ‘Karakteristik Penderita Glaukoma Di Rumah Sakit Umum Dr. Soedarso Pontianak Tahun 2009-2010’. Universitas Tanjungpura, Pontianak.
Ichsan Mahendra, B. (2022). ‘Karakteristik Klinis Glaukoma Primer Sudut Tertutup di Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo pada Tahun 2020’. Universitas Sriwijaya, Palembang.
Hajar, S. (2019). ‘Hubungan Tekanan Darah Dengan Peningkatan Tekanan Intraokuli Pada Pasien Glaukoma Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Zainoel Abidin, Banda Aceh’. Jurnal Kedokteran Nanggroe Medika, Banda Aceh.
Fadhil, M. (2019). ‘Gambaran Glaukoma Pada Pasien Diabetes Mellitus Di RSUP Dr. M. Djamil Padang’. Jurnal Kesehatan Andalas, Padang.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Ricky Akbar Aprianda, Meriana Rasyid
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).