FAKTOR–FAKTOR DETERMINAN PELAKSANAAN PROGRAM CUCI TANGAN PAKAI SABUN PADA SISWA SD DI KECAMATAN DUKUN KABUPATEN GRESIK
DOI:
https://doi.org/10.31004/jkt.v4i3.16747Keywords:
pengetahuan, sikap, perilaku, sarana prasarana, dukungan guru, cuci tangan pakai sabunAbstract
Cuci tangan pakai sabun adalah salah satu tindakan sanitasi dengan membersihkan tangan dan jari jemari menggunakan air dan sabun oleh manusia agar menjadi bersih dan memutuskan rantai kuman. Penelitian ini bertujuan untuk Menganalisis faktor-faktor determinan pelaksanaan program cuci tangan pakai sabun pada siswa SD di Kecamatan Dukun Kabupaten Gresik pada bulan Februari 2023. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi siswa kelas 4 SD di Kecamatan Dukun Kabupaten Gresik dan sampel penelitian berjumlah 100 orang yang diambil berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi menggunakan teknik total sampling. Instrumen yang digunakan adalah lembar kuesioner dan observasi. Analisis hasil penelitian menggunakan uji regresi logistik ordinal. Berdasarkan hasil uji regresi logistik ordinal didapatkan bahwa nilai signifikan pada faktor predisposisi jenis kelamin (p= 0,155 >0,05), umur (p=0,601 >0,05), pengetahuan (p=0,467 >0,05), sikap (p=0,847 >0,05), perilaku (p=0,691 >0,05) artinya tidak ada pengaruh antara faktor predisposisi terhadap pelaksanaan program cuci tangan pakai sabun pada siswa SD di Kecamatan Dukun Kabupaten Gresik, sedangkan nilai signifikan pada faktor pendukung (sarana prasarana) didapatkan hasil (p= 0,000 <0,05) artinya ada pengaruh antara faktor pendukung terhadap terhadap pelaksanaan program cuci tangan pakai sabun pada siswa SD di Kecamatan Dukun Kabupaten Gresik dan nilai signifikan pada faktor pendorong (dukungan guru) didapatkan hasil (p=0,978 >0,05) artinya tidak ada pengaruh antara faktor pendorong terhadap terhadap pelaksanaan program cuci tangan pakai sabun pada siswa SD di Kecamatan Dukun Kabupaten Gresik.References
Cahyani,C. (2010). Hubungan Jenis Kelamin dengan Tahap Cuci Tangan Mahasiswa Saat Praktikum di Laboratorium Mikrobiologi. Fakultas Kedokteran: Universitas Sebelas Maret
Efendi, dkk. (2019). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Mencuci Tangan Menggunakan Sabun Pada Siswa Di Sd Negeri 08 Lubuk Linggau. Journal of Nursing and Public Health, 7(2), 62-71.
Fajar, dkk.(2011). Hubungan Pengetahuan dan Sikap terhadap Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun pada Masyarakat di Desa Senuro Timur. Fakultas Kesehatan Masyarakat: Universitas Airlangga
Green, L.(1980). Health Education Planning–a Diagnostic Approach. Mayfield Publishing Co, johns Hopkins University, Boston
Jacob, D. E., & Sandjaya, S. (2018). Faktor faktor yang mempengaruhi kualitas hidup masyarakat Karubaga district sub district Tolikara propinsi Papua. Jurnal Nasional Ilmu Kesehatan, 1(1).
Kartika, M.,dkk (2016). Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku cuci tangan pakai sabun pada siswa Sekolah Dasar Negeri Sambiroto 01 Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 4(5), 339-346.
Lindawati. (2013). Faktor yang Berhubungan dengan Perkembangan Motorik Anak Usia Pra Sekolah, Jurnal Keperawatan, 4(1):1-7
Listyowati, D. (2012). Pengaruh Intervensi Promosi Kesehatan terhadap Pengetahuan, Sikap dan Praktek Cuci Tangan Pakai Sabun pada Siswa Kelas 5 di SDN Pengasinan IV Kota Bekasi Tahun 2012. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat UI.
Mukminah, N., dkk. 2016. Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Praktik Cuci Tangan Pakai Sabun Pada Siswa Sd Di Wilayah Kerja Puskesmas Banyuurip Purworejo. Jurnal Kesehatan Masyarakat (Undip), 4(5), 354-361.
Murwaningsih, S. (2016). Penerapan Cuci Tangan Pakai Sabun di SDN II Kota Karang Bandar Lampung. Jurnal Kesehatan, 7(1), 148-155.
Murwanto, B. (2017). Faktor Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di SMP. Jurnal Kesehatan, 8(2), 269-276.
Natsir, M. F. (2018). Pengaruh Penyuluhan CTPS Terhadap Peningkatan Pengetahuan Siswa SDN 169 Bonto Parang Desa Barana. Jurnal Nasional Ilmu Kesehatan, 1(2).
Putri, A. (2016). Hubungan Dukungan Guru Terhadap Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun Anak Usia Sekolah Dasar Di Sdn Sukorame 3 Kota Kediri. Thesis. Universitas Brawijaya.
Rabbi, E.S and Dey, N.C. (2013). Exploring The Gap Between Handwashing Knowledge and Practice in Bangladesh, a cross-sectional comparative study, BMS Public Health. 13(89):2-7.
Risnawaty, G. (2016). Faktor determinan perilaku cuci tangan pakai sabun (CTPS) pada masyarakat di tanah kalikedinding. Jurnal Promkes, 4(1), 70-81.
Saputri, A. A., & Suryati, S. (2019). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Menggunakan Audio-Visual Terhadap Pengetahuan Cuci Tangan Pakai Sabun (Ctps) Pada Anak Kelas IV Di MI Jamilurrahman Bantul. Medika Respati: Jurnal Ilmiah Kesehatan, 14(3), 245-254.
Sekarwati, N. (2017). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Perilaku Anak Sekolah Tentang Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) Pada Siswa Di Sekolah Dasar Negeri Kalasan 1, Kalasan Sleman Yogyakarta. Jurnal Formil (Forum Ilmiah) KesMas Respati , Vol. 2, No. 1.
Zuraidah & Yeni. (2013). Hubungan Pengetahuan dan Sikap dengan Perilaku Mencuci Tangan dengan Benar Pada Siswa Kelas V SDIT AN-NIDA’ Kota Lubuklinggau Tahun 2013. Skripsi. Politeknik Kesehatan Palembang.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Berlina Nitya Sitaresmi, Misbahul Subhi, Devita Sari
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).