HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT ANTI TUBERKULOSIS (OAT) PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI RUMAH SAKIT TK.IV 01.07.01 PEMATANGSIANTAR

Authors

  • julianto julianto Akademi Keperawatan Kesdam I/Bukit Barisan Pematangsiantar
  • Nabilah Siregar Akademi Keperawatan Kesdam I/Bukit Barisan Pematangsiantar

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v4i3.16716

Keywords:

Kepatuhan, Pengetahuan, Tuberkulosis Paru

Abstract

Tuberkulosis menjadi salah satu masalah kesehatan dengan jumlah kejadian yang tinggi di dunia. Data World Health Organization (WHO) menyebutkan terdapat 10 juta kasus dan 1,5 juta kematian akibat TB setiap tahun di dunia. Jumlah kasus TB di Indonesia pada tahun 2017 yaitu 420.994 kasus Pengobatan OAT bertujuan untuk menurunkan risiko penyebaran penyakit TB paru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan kepatuhan minum obat anti tuberkulosis (OAT). Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 294 pasien yang didiagnosa mengalami TB paru di Rumah Sakit Tk.IV 01.07.01 Pematangsiantar. Sampel penelitian sebanyak 169 pasien. Penelitian dilakukan pada tanggal 16 Januari–15 Juni 2023. Analisa data menggunakan uji Chi square. Mayoritas responden memiliki pengetahuan yang cukup tentang pengobatan OAT yaitu 71 orang (42,0%) namun masih terdapat 39 orang (23,1%) yang memiliki pengetahuan kurang,  mayoritas responden patuh minum OAT yaitu 111 orang (65,7%) namun masih terdapat 34,3% responden yang tidak patuh minum OAT, serta terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kepatuhan minum obat anti tuberkulosis paru (OAT) pada pasien tuberkulosis paru (p value 0,000). Pengetahuan berhubungan dengan kepatuhan minum OAT pada pasien TB paru. Diharapkan perawat dapat meningkatkan edukasi kesehatan pada penderita TB paru tentang pengobatan dan efek samping putus obat, serta meningkatkan peran serta keluarga dalam pengawasan minum obat.  

References

Adam, L. (2020). Pengetahuan Penderita Tuberkulosis Paru Terhadap Kepatuhan Minum Obat Anti Tuberkulosis. Jambura Health and Sport Journal, 2(1), 12–18.

Fitriani, N. E., Sinaga, T., & Syahran, A. (2019). Hubungan Antara Pengetahuan, Motivasi Pasien dan Dukungan Keluarga Terhadap Kepatuhan Minum Obat Anti Tuberkulosis (OAT) pada Penderita Penyakit TB Paru BTA (+) di Puskesmas Pasundan Kota Samarinda. Kesmas Uwigana?: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 5(2).

Hasina, S. N., Rahmawati, A., Faizah, I., Sari, R. Y., & Rohmawati, R. (2023). Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Kepatuhan Minum Obat Anti Tuberkulosis (OAT) Pada Pasien Tuberkulosis Paru. Jurnal Ilmiah Permas?: Jurnal Ilmiah STIKes Kendal, 13(2), 453–462.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, D. J. P. P. dan P. L. (2017). Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis 2017.

Kementerian Kesehatan RI. (2018). Infodatin?: Tuberculosis.

Notoatmodjo. (2012a). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rhineka Cipta.

Notoatmodjo, S. (2012b). Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan Edisi Revisi 2012. Jakarta: Rineka Cipta.

Rekam Medis Rumah Sakit Tk.IV 01.07.01 Pematangsiantar. 01. 07. 0. (2023). Data Rekam Medik Jumlah Pasien TB Paru Tahun 2020-2022 di Rumah Sakit Tingkat IV 01.07.01 Pematangsiantar.

Rusman, & Basri, S. (2019). Faktor yang Mempengaruhi Penderita TB Paru Terhadap Kepatuhan Minum Obat Anti Tuberkulosis di Puskesmas Jatisawit Indramayu. Afiasi?: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 4(1), 33–40.

Setiadi. (2017). Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan. Graha Ilmu.

Tukayo, I. J. H., Hardyanti, S., & Madeso, M. S. (2020). Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Minum Obat Anti Tuberkulosis pada Pasien Tuberkulosis Paru di Puskesmas Wamena. Jurnal Keperawatan Tropis Papua, 3(1).

WHO. (2022). Tuberculosis. https://www.who.int/health-topics/tuberculosis#tab=tab_1

Zainal, M., Muljono, P., Sugihen, B. S., & Susanto, D. (2018). Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Kepatuhan Pengobatan Penderita Tuberculosis (TB) pada Program Community TB Care Aisyiyah Kota Makassar. Jurnal PIKOM (Penelitian Komunikasi Dan Pembangunan), 19(2), 129–142.

Downloads

Published

2023-08-31