DETERMINAN INFEKSIUS FASCIOLOSIS PADA MANUSIA

Authors

  • Dyah Yuskawati Prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
  • Lisa Anggriani Tanjung Prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
  • Devira Damayanti Prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
  • Hafizurrahman Nasution Prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
  • Hazira Yulistia Tanjung Prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
  • Lailan Aziza Prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
  • Muhammad Ihsan Simatupang Prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v4i3.16539

Keywords:

Faktor risiko, Fasciolosis, Infeksius

Abstract

Fasciolosis merupakan infeksi yang disebabkan oleh parasit cacing kelas trematoda yakni Fasciolla sp atau dikenal cacing hati. Fasciolla sp menjadi penyebab infeksi Fasciolosis secara global yang sangat parah pada inang manusia dan hewan. Infeksius akibat Fasciolla cukup membahayakan kesehatan, khususnya pada anak seperti komplikasi panjang hingga terjadinya gangguan neurokognitif. Tidak hanya berdampak pada kesehatan, namun juga menimbulkan masalah sosial ekonomi di masyarakat yang mengakibatkan kerugian pada hewan ternak. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk memberikan wawasan kepada masyarakat mengenai faktor apa saja yang menjadi penyebab infeksi Fasciolosis pada manusia, sehingga diharapkan agar para pembaca dapat menciptakan lingkungan yang bebas parasit Fasciolosis secara mandiri demi menjaga kesehatan.. Literatur review dilakukan berdasarkan issue, metodologi, persamaan dan proposal penelitian lanjutan. Dari 10 penelitian yang digunakan diantaranya menggunakan desain studi random sampling, observasional dan cross sectional. Populasinya adalah seluruh orang yang mengalami infeksius Fasciolosis dan sampel yang digunakan adalah sebagian maupun semua orang yang mengalami infeksi Fasciolosis. Berdasarkan hasil analisa 10 artikel pada tabel di atas, diketahui bahwa jenis cacing hati  F.hepatica menjadi penyebab paling banyak terjadinya infeksi Fasciolosis pada manusia dengan faktor risiko paling tinggi disebabkan karena asupana makanan konsumsi bahan mentah seperti sayuran. Oleh sebab itu, disarankan masyarakat harus lebih memperhatikan sanitasi air serta mengurangi kebiasaan mengkonsumsi makanan mentah. Jika tetap ingin dikonsumsi hendaknya diperhatikan cara kebersihan dalam pengolahan bahan makanannya. Selain itu, bagi para peternak dianjurkan untuk tidak hanya menjaga kesehatan hewan ternak namun juga memperhatikan kebersihan kandang.

References

Afshan, K., Kabeer, S., Firasat, S., Jahan, S., & Qayyum, M. (2020). Seroepidemiology of human fascioliasis and its relationship with anti-fasciola igg and liver enzymes as biomarkers of pathogenicity. African Health Sciences, 20(1), 208–218. https://doi.org/10.4314/ahs.v20i1.26

Alemu, G., Nega, M., & Alemu, M. (2020). Parasitic Contamination of Fruits and Vegetables Collected from Local Markets of Bahir Dar City , Northwest Ethiopia. 17–25.

Angles, R., Buchon, P., Valero, M. A., Bargues, M. D., & Mas-Coma, S. (2022). One Health Action against Human Fascioliasis in the Bolivian Altiplano: Food, Water, Housing, Behavioural Traditions, Social Aspects, and Livestock Management Linked to Disease Transmission and Infection Sources. International Journal of Environmental Research and Public Health, 19(3). https://doi.org/10.3390/ijerph19031120

Cabada, M. M., Morales, M. L., Webb, C. M., Yang, L., Bravenec, C. A., Lopez, M., Bascope, R., White, A. C., & Gotuzzo, E. (2018). Socioeconomic factors associated with Fasciola hepatica infection among children from 26 communities of the cusco region of Peru. American Journal of Tropical Medicine and Hygiene, 99(5), 1180–1185. https://doi.org/10.4269/ajtmh.18-0372

Caravedo, M. A., & Cabada, M. (2020). Human Fascioliasis: Current Epidemiological Status and Strategies for Diagnosis, Treatment, and Control. Research and Reports in Tropical Medicine, Volume 11, 149–158. https://doi.org/10.2147/rrtm.s237461

Caravedo, M. A., Ramirez, W., Morales, M. L., Lopez, M., Janes, C. E., Bunag, B. A., Mixon, K. L., White, A. C., Tanabe, M. B., & Cabada, M. M. (2021). Fasciola hepatica infection risk for adult household members living with children with fascioliasis in cusco, Peru. American Journal of Tropical Medicine and Hygiene, 104(6), 2069–2073. https://doi.org/10.4269/ajtmh.21-0131

Chetri, P. B., Shukla, R., & Tripathi, T. (2020). Identification and characterization of cytosolic malate dehydrogenase from the liver fluke Fasciola gigantica. Scientific Reports, 10(1), 1–13. https://doi.org/10.1038/s41598-020-70202-y

Cwiklinski, K., O’Neill, S. M., Donnelly, S., & Dalton, J. P. (2016). A prospective view of animal and human Fasciolosis. Parasite Immunology, 38(9), 558–568. https://doi.org/10.1111/pim.12343

Davoodi, L., Mizani, A., Najafi-Vosough, R., Teshnizi, S. H., Amouei, A., Motavallihaghi, S., Izadyar, H., Amuei, F., Pourhaghighi, S., Mirbadi, S. R., & Soleymani, E. (2022). A Descriptive Study of Human Fascioliasis in Qaemshahr, Mazandaran Province, Iran: Its Prevalence and Risk Factors. Archives of Clinical Infectious Diseases, 17(4). https://doi.org/10.5812/archcid-123682

Fentie, T., Erqou, S., Gedefaw, M., & Desta, A. (2013). Epidemiology of human fascioliasis and intestinal parasitosis among schoolchildren in lake Tana Basin, northwest Ethiopia. Transactions of the Royal Society of Tropical Medicine and Hygiene, 107(8), 480–486. https://doi.org/10.1093/trstmh/trt056

Kementerian Pertanian. (2014). Penyakit FASCIOLOSIS.

Khoramian, H., Arbabi, M., Osqoi, M. M., Delavari, M., Hooshyar, H., & Asgari, M. (2014). Prevalence of ruminants fascioliasis and their economic effects in Kashan, center of Iran. Asian Pacific Journal of Tropical Biomedicine, 4(11), 918–922. https://doi.org/10.12980/APJTB.4.2014APJTB-2014-0157

Martindah, E., Widjajanti, S., Estuningsih, S. E., & Suhardono. (2005). Improvement of Public Awarness on Fasciolosis as Zoonosis Disease. Wartazoa, 15(3), 143–154.

McNulty, S. N., Tort, J. F., Rinaldi, G., Fischer, K., Rosa, B. A., Smircich, P., Fontenla, S., Choi, Y. J., Tyagi, R., Hallsworth-Pepin, K., Mann, V. H., Kammili, L., Latham, P. S., Dell’Oca, N., Dominguez, F., Carmona, C., Fischer, P. U., Brindley, P. J., & Mitreva, M. (2017). Genomes of Fasciola hepatica from the Americas Reveal Colonization with Neorickettsia Endobacteria Related to the Agents of Potomac Horse and Human Sennetsu Fevers. PLoS Genetics, 13(1), 1–25. https://doi.org/10.1371/journal.pgen.1006537

Najib, M. A., Noor-Izani, N. J., Wan-Nor-amilah, W. A. W., Wong, W. K., & Faez, A. M. (2020). High seroprevalence of anti-fasciola antibody among cattle farm workers and dwellers in Kelantan. Tropical Biomedicine, 37(2), 389–396.

Purwaningsih, P., Noviyanti, N., & Putra, R. P. (2018). Distribusi dan Faktor Risiko Fasciolosis pada Sapi Bali di Distrik Prafi, Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat. Acta VETERINARIA Indonesiana, 5(2), 120–126. https://doi.org/10.29244/avi.5.2.120-126

Putriani, P., Junaidi, J., & Edi, J. K. (2018). Pengaruh pertumbuhan ekonomi, pendidikan dan kesehatan terhadap tingkat kemiskinan di Kota Jambi Periode 2004-2017. E-Jurnal Ekonomi Sumberdaya Dan Lingkungan, 7(3), 132–143. https://doi.org/10.22437/jels.v7i3.11940

Quihui, L., Valencia, M. E., Crompton, D. W. T., Phillips, S., Hagan, P., Morales, G., & Díaz-Camacho, S. P. (2006). Role of the employment status and education of mothers in the prevalence of intestinal parasitic infections in Mexican rural schoolchildren. BMC Public Health, 6, 1–8. https://doi.org/10.1186/1471-2458-6-225

Ramadhani, A. K., & Afifah, C. A. N. (2021). Faktor yang Berhubungan dengan Keragaman Konsumsi Sayuran dan Buah Remaja Di Wilayah Pesisir Kabupaten Gresik. Gorontalo Journal Of Nutrition And …, 1(2), 50–63.

Sah, R., Khadka, S., Khadka, M., Gurubacharya, D., Sherchand, J. B., Parajuli, K., Shah, N. P., Kattel, H. P., Pokharel, B. M., & Rijal, B. (2017). Human fascioliasis by Fasciola hepatica: The first case report in Nepal. BMC Research Notes, 10(1), 10–13. https://doi.org/10.1186/s13104-017-2761-z

Suniarti, I. (2022). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Personal Hygiene Pada Anak Sekolah Di Sekolah Dasar Negeri 1 Cirendang Kecamatan Kuningan Kabupaten Kuningan Tahun 2022. 1–11.

Toledo, R., Esteban, J. G., & Fried, B. (2012). Current status of food-borne trematode infections. European Journal of Clinical Microbiology and Infectious Diseases, 31(8), 1705–1718. https://doi.org/10.1007/s10096-011-1515-4

Widjayanti, S. (2004). Fasciolosis pada manusia: mungkinkah terjadi di Indonesia. Wartazoa, 14, 65–72. https://fdokumen.com/document/fasciolosis-pada-manusia-mungkinkah-terjadi-di-indonesia.html?page=5

Yudhastuti, R. (2012). Di Wilayah Endemik. Makara Kesehatan, 16(2), 84–88.

Zerna, G., Spithill, T. W., & Beddoe, T. (2021). Current Status for Controlling the Overlooked Caprine Fasciolosis. Animals, 11(6).

Zumaquero-Ríos, J. L., Sarracent-Pérez, J., Rojas-García, R., Rojas-Rivero, L., Martínez-Tovilla, Y., Valero, M. A., & Mas-Coma, S. (2013). Fascioliasis and Intestinal Parasitoses Affecting Schoolchildren in Atlixco, Puebla State, Mexico: Epidemiology and Treatment with Nitazoxanide. PLoS Neglected Tropical Diseases, 7(11). https://doi.org/10.1371/journal.pntd.0002553

Downloads

Published

2023-09-26

How to Cite

Yuskawati, D. ., Tanjung, L. A. ., Damayanti, D. ., Nasution, H. ., Tanjung, H. Y. ., Aziza, L. ., & Simatupang, M. I. . (2023). DETERMINAN INFEKSIUS FASCIOLOSIS PADA MANUSIA . Jurnal Kesehatan Tambusai, 4(3), 2968–2976. https://doi.org/10.31004/jkt.v4i3.16539