EFEKTIVITAS PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN MIOPIA PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA ANGKATAN 2022

Authors

  • Winda Aprilyah Program Studi Sarjana Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Jakarta
  • Meriana Rasyid Program Studi Sarjana Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v4i3.16327

Keywords:

Edukasi, Mahasiswa kedokteran, Miopia, Pengetahuan

Abstract

Miopia sering tidak diangggap sebagai kelainan mata yang berbahaya, karena penglihatan dapat dibantu dengan menggunakan kacamata, lensa kontak, dan operasi refraksi. Dengan kurangnya pengetahuan miopia menjadi salah satu penyebab tingginya prevalensi miopia di Indonesia. Salah satu cara untuk meningkatkan pengetahuan adalah dengan melakukan penyuluhan. Tujuan dilakukan penelitian agar dapat mengetahui efektivitas penyuluhan terhadap tingkat pengetahuan miopia pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara angkatan 2022. Metode penelitian ini dengan rancangan one group pre-test dan post-test. Sampel diambil dengan teknik consecutive non-random sampling. Waktu pelaksanaan penelitian ini adalah pada bulan Januari 2022 hingga Februari 2023 dengan jumlah responden sebanyak 61 orang. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan jenis kelamin yaitu perempuan yang banyak terdapat 43 orang (70.5%). Hasil penelitian sebelumnya penyuluhan ada 19 responden (31,1%) memiliki pengetahuan yang baik. 34 responden (55,7%) memiliki pengetahuan yang cukup dan 8 responden (13,1%) memiliki pengetahuan yang kurang. Kemudian, setelah dilakukannya penyuluhan menjadi 51 responden (83,6%) memiliki pengetahuan yang baik, 7 responden (11,5%) memiliki pengetahuan yang cukup dan 3 responden (4,9%) memiliki pengetahuan yang kurang. Setelah melakukan analisis, terjadi suatu perbedaan yang bermakna diantara pengetahuan tentang miopia sebelum dan sesudah diberi penyuluhan melalui video edukasi (p-value = 0,000). Dapat disimpulkan bahwa penyuluhan efektif dalam meningkatkan tingkat pengetahuan miopia.

References

Adriani, M. and Bambang, W. (2012). Introduction to Public Nutrition. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Arikanto, S. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Deyulmar, B. A., Suroto and Wahyuni, I. (2018). ‘Analysis of Factors Associated with Fatigue in Opak Crackers in Ngadikerso Village, Semarang City, Jurnal Kesehatan Masyarakat, 6(4), pp.278–285.

Gayatri Setyabudi R, Dewi M. (2017). Analisis Strategi Promosi Kesehatan dalam Rangka Meningkatkan Kesadaran Hidup Sehat oleh Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. RM. Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah. J Komun. 2017;12(1):81-100

Gurusinga, D., Camelia, A. and Purba, I. G. (2015) ‘Analysis of Associated Factors with Work Fatigue at Sugar Factory Operators PT. PN VII Cinta Manis in 2013’, Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 6(2), pp. 83–91.

Health Research and Development Agency. (2018). Riskesdas National Report. Jakarta: Publishing Agency for Health Research and Development Agency.

Irwan. (2017). Etika dan Perilaku Kesehatan. Yogyakarta: CV.Absolute Media.

Kandel H, Khadka J, Goggin M, Pesudovs K. (2017). Impact of refractive error on quality of life: a qualitative study. Clinical & Experimental Ophthalmology 45(7)

Kemenkes. (2018). Apa itu kelainan refraksi?. P2ptm. Kemenkes.go.id

Marini Ondang M, Engkeng S, Raule JH. (2021). Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Terhadap Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Kaneyan Kecamatan Tareran Kabupaten Minahasa Selatan. J KESMAS. 10(3):82–8.

Mauludi, M. N. (2010). Associated Factors with Fatigue in Workers in the Cement Bag Production Process PBD (Paper Bag Division) PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Citeureup Bogor in 2010. Undergraduate Thesis. Jakarta: Faculty of Medicine and Health Sciences Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Minister of Manpower Regulation. (2018). Number 5 Year 2018. Concerning Safety and Health. Jakarta: Ministry of Manpower Republic of Indonesia.

Morgan I G, Matsui K O, and Saw S M. (2012). Myopia.

Notoatmodjo S. (2014). Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Notoatmodjo S. (2018). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta;

Nurmala I, Rahman F, Nugroho A, Erlyani N, Laily N, Anhar V. (2018). Promosi Kesehatan. I. Zadina, editor. Surabaya: Airlangga University Press.

Pakpahan M, Siregar D, SusilawatyA, Mustar T, Ramdany R, Manurung E, et al. (2021). Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Yayasan Kita Menulis.

Putri DE. (2014). Efektivitas Penyuluhan Rabun Jauh (Miopia) Terhadap Tingkat Pengetahuan Siswa Kelas VI SD Islam Al-Azhar 21 Kecamatan Pontianak Tenggara. Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura.

Saosa, M. (2013). Relationship between Individual Factors and Work Exhaustion in Unloading Worker at Manado Port. Undergraduate Thesis. Manado: Faculty of Publich Health Universitas Sam Ratulangi.

Sitorus R S, Sitompul R, Widyawati S, Bani A P. (2020). Buku Ajar Oftamologi. Jakarta: UI Publishing.

Tarwaka. (2013). Industrial Ergonomics, Basics of Ergonomic Knowledge and Applications at Workplace. Surakarta: Harapan Press.

Wulandari M, Mahadini C. (2018). Journal of Vocational Health Studies.

Zaki AK. (2022). Kebiasaan Pengetahuan Masyarakat Usia Produktif Mengenai Kesehatan Mata Selama Pandemi COVID-19. Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya.

Downloads

Published

2023-09-28