ANALISIS SPASIAL KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TALAWAAN TAHUN 2020-2022
DOI:
https://doi.org/10.31004/jkt.v4i3.15872Keywords:
analisis spasial, demam berdarah dengue, fogging focus, kepadatan penduduk, penyelidikan, epidemiologiAbstract
Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat sampai saat ini. Kejadian kasus DBD yang mengalami fluktuasi di wilayah kerja puskesmas Talawaan dari tahun 2020-2022. Tahun 2020 terdapat 12 kejadian DBD, tahun 2021 terdapat 4 kejadian dan tahun 2022 terdapat 52 kejadian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi kejadian DBD menurut usia, jenis kelamin dan mengetahui gambaran spasial penyebaran kejadian DBD berdasarkan kepadatan penduduk, penyelidikan epidemiologi, dan fogging focus. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan studi pendekatan Sistim Informasi Geografis (SIG) dan ecological study. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh kejadian DBD yang tercatat di wilayah kerja Puskesmas Talawaan. Pengambilan sampel menggunakan metode total sampling yaitu seluruh penderita DBD berdasarkan data dari Puskesmas Talawaan tahun 2020-2022 sebanyak 68 kasus. Hasil penelitian didapatkan bahwa penyebaran kasus DBD dari tahun 2020-2022 paling banyak terdapat di Desa Mapanget. Usia penderita DBD paling banyak pada kelompok anak-anak usia 6-17 tahun (50%) dan jenis kelamin penderita DBD paling banyak pada laki-laki (66.6%). Gambaran spasial kepadatan penduduk menunjukkan meningkatnya kasus DBD pada wilayah yang sangat padat penduduk yang berada di Desa Mapanget. Kesimpulannya pelaksanaan penyelidikan epidemiologi meningkat dalam 3 tahun terakhir, namun untuk fogging focus yang masih kurang dilakukan pada wilayah yang terdapat kasus DBD paling banyak dari tahun 2020-2022. Kejadian DBD dari tahun 2020-2022 paling banyak berada di Desa Mapanget. Berdasarkan penelitian tersebut diharapkan dapat lebih memperhatikan program intervensi kesehatan yang dapat dilakukan disekitar wilayah penyebaran kasus DBD.References
Afridayanti Y. (2016). Hubungan Sanitasi Lingkungan Rumah Tinggal dengan Kejadian
DBD di Kec Rantau Utara Kab Labuhanbatu tahun 2016, (Online), (http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/62834/7/Cover.pdf ).
Astuti SD, Rejeki, Nurhayati S. (2020). Analisis Autokorelasi Spasial Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Klaten Tahun 2020, Jurnal Vektor Penyakit, Vol. 16 No. 1.
(Online),(https://ejournal2.litbang.kemkes.go.id/index.php/vektorp/article/download/5817/2762/)
Chandra E. (2019). Pengaruh Faktor Iklim, Kepadatan Penduduk dan Angka Bebas Jentik (ABJ) Terhadap Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Jambi, Jurnal Pembangunan Berkelanjutan Volume 1. No. 1. (Online), (https://core.ac.uk/download/pdf/229112251.pdf)
Dinkes Pakpak Barat. (2016). Pengasapan (Fogging Focus dalam rangka pencegahan dan pengendalian DBD). (Online), (https://dinkes.pakpakbharatkab.go.id/info-tips-kesehatan/2016-10-26/pengasapan-fogging-focus-dalam-rangka-pencegahan-dan-pengendalian-dbd)
Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Utara. (2021). Profil Kesehatan Kabupaten Minahasa Utara Tahun 2021. Minut: Dinas Kesehatan
Ernyasih, Zulfa R, Andriyani & Fausiah M. (2020). Analisis Spasial Kejadian Demam Berdarah Dengue di Kota Tanggerang Selatan Tahun 2016-2019. (Online), (https://jurnal.umj.ac.id/index.php/AN-NUR/article/download/7135/4552)
Hegazi, M. A., Bakarman, M. A., Alahmadi, T. S., Butt, N. S., Alqahtani, A. M., Aljedaani, B. S., & Almajnuni, A. H. (2020). Risk factors and predictors of severe dengue in Saudi population in
Jeddah, western Saudi Arabia: A retrospective study. American Journal of Tropical Medicine and Hygiene. (Online), (https://doi.org/10.4269/ajtmh.19-0650)
Kemenkes RI. (2011). Buku Pedoman Penyelidikan dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa Penyakit Menular dan Keracunan Pangan (Pedoman Epidemiologi Penyakit). Edisi Revisi Tahun 2011.
Kemenkes RI. (2020). Profil Kesehatan Indonesia 2020.
(Online),(https://www.kemkes.go.id/downloads/resources/download/pusdatin/profilkesehatan-indonesia/Profil-Kesehatan-Indonesia-Tahun-2020.pdf ).
Kemenkes RI. (2021). Profil Kesehatan Indonesia 2021.
(Online),(https://www.kemkes.go.id/downloads/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-indonesia/Profil-Kesehatan-2021.pdf)
Kemenkes RI. (2022). Kemenkes catat kasus dengue sampai minggu ke-39 2022 capai 94.355. (Online), (https://m.antaranews.com/amp/berita/3184081/kemenkes-catat-kasus-dengue-sampai-minggu-ke-39-2022-capai-94355).
Lisa Verbriani. (2016). Karakteristik Hematologi Pasien Demam Berdarah Dengue di Bagian Penyakit Dalam Rsud Arifin Achmad Provinsi Riau. Jurnal Jom FK, 3(1), 1-20.
Novrita, B., Mutahar, R., & Purnamasari, I. (2017). The Analysis of Incidence of Dengue Hemorrhagic Fever in Public Health Center of Celikah Ogan Komering Ilir Regency Year 2016. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 8(1), 19–27. (Online), (https://doi.org/10.26553/jikm.2017.8.1.19-27).
Wahyuningsih F. (2014). Analisis Spasial kejadian DBD di wilayah kerja puskesmas pengasinan kota
Bekasi tahun 2011-2013. (Online),(http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25541/1/Fajriatin%20Wahyuningsih%20-%20fkik.pdf)
Wei, H. Y., Shu, P. Y., & Hung, M. N. (2016). Characteristics and risk factors for fatality in patients with dengue Hemorrhagic Fever, Taiwan, 2014. American Journal of Tropical Medicine and Hygiene, 95(2), 322–327. (Online), (https://doi.org/10.4269/ajtmh.15-0905).
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Evalin Nadia Kaheming, Eva M Mantjoro, Angela F. C Kalesaran
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).