GAMBARAN RIWAYAT PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF, STATUS PERTUMBUHAN, DAN KEJADIAN STUNTING PADA ANAK USIA 6-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BATU BRAK, LAMPUNG BARAT
DOI:
https://doi.org/10.31004/jkt.v4i2.15648Keywords:
Stunting, ASI Eksklusif, Status pertumbuhanAbstract
Stunting merupakan status gizi yang didasarkan pada indeks PB/U atau TB/U dengan zscore <-2 SD (standar deviasi). Pravelensi stunting di Kabupaten Lampung Barat lebih besar dibandingkan dengan prevalensi di Provinsi Lampung yaitu sebesar 16,5%. Kejadian stunting dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti pemberian ASI eksklusif dan pengetahuan ibu tentang ASI karena kurangnya informasi Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui gambaran riwayat pemberian ASI eksklusif, status pertumbuhan dan kejadian stunting anak usia 6-12 bulan di Wilayah kerja Puskesmas Batu Brak Lampung Barat Tahun 2023. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian bersifat deskriptif. Sampel dalam penelitian ini adalah 46 anak usia 6-12 bulan di Wilayah kerja Puskesmas Batu Brak Lampung Barat. Data dikumpulkan dengan observasi dan wawancara terstruktur. Analisis data yang digunakan yaitu distribusi frekuensi dan deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan Sebagian besar jumlah anak memiliki status gizi normal menurut indeks PB/U (84,8%) dan berat badan normal menurut indeks BB/U (94,3%). Sebagian bayi tidak diberikan ASI eksklusif (52,2%). Selanjutnya berat badan naik sebesar 73,9% dan tidak naik sebesar 26,1%. Ibu memiliki tingkat pengetahuan cukup (56,5%) dan sebagian besar akses informasi ibu tentang yang diperoleh dari tenaga kesehatan (78,3%), media cetak (34,7%), media elektronik dan keluarga (26,0%). Berdasarkan hasil penelitian maka diharapkan pihak Puskesmas khusunya tenaga gizi dan bidan melatih seluruh kader terkait penyegaran kader dan konseling menyusui dan penekanan materi edukasi terkait cara pemberian ASI perah dan pelekatan menyusu yang baik dan benar.References
Anik S. dkk. (2017). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Balita di Pedesaan dan Perkotaan. Public Health Perspective Journal.
Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Bappenas. (2018). Cegah Stunting di 1000 Hari Pertama Kehidupan Intervensi Bersama untuk Masa Depan Anak Bungsu. Jakarta: Bappenas
Beal, T., Tumilowicz, A., Izwardy, D., dan Neufeld, L. M. (2018). Matern Child Nutrition. National Library of Medicine. pp.1-10.
Handayani, S. R. (2019). Dokumentasi Kebidanan: Bahan Ajar Kebidanan.
IDAI. (2013). Air Susu Ibu dan Tumbuh Kembang Anak. Indonesia Pediatric
Society.http://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/air-susu-ibu-dan-tumbuh-
kembang-anak - diakses Oktober 2017.
Juherman. (2017). Pengaruh ASI Eksklusif dalam Pencapain Pertumbuhan Linier pada Bayi dengan Panjang Lahir Pendek di Kota Bandar Lampung: Universitas Indonesia
Kemenkes. (2014). Situasi dan Analisis ASI Eksklusif. Jakarta: Infodatin
Kemenkes. (2018). Situasi Balita Pendek (Stunting) di Indonesia. Jakarta: Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan
Kemenkes. (2020). Buku KIA Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: Kementrian Kesehatan
Kemenkes. (2020). Pedoman Pemberian Makan Bayi Dan Anak. Jakarta: Departemen Kesehatan
Kemenkes. (2020). Peraturan Menteri Kesehatan Nomor: 02 Tentang Standar Antropometri. Jakarta: Departemen Kesehatan
Kemenkes. (2020). Peraturan Menteri Kesehatan Nomor: 13 tentang perubahan renstra kemenkes. Jakarta: Departemen Kesehatan
https://chpm.fk.ugm.ac.id/permenkes-nomor-13-tahun-2022-perubahan-renstra-kemenkes-tahun-2020 2024/#:~:text=Renstra%20Kementerian%20Kesehatan%20merupakan%20dokumen,Kerja%20(Renja)%20Kementerian%20Kesehatan.
Kemenkes. (2021). Buku saku hasil studi status gizi Indonesia tingkat Nasional, Provinsi,dan Kabupaten/Kota. Jakarta.
Kemenkes. (2021). Pedoman Pemantauan Pertumbuhan. Jakarta: Departemen Kesehatan
Kemenkes. (2021). Buku saku hasil studi status gizi Indonesia tingkat Nasional, Provinsi,dan Kabupaten/Kota. Jakarta: Departemen Kesehatan
Kristanti, Milantika., Nayla Kamila. (2021). Faktor Resiko Stunting pada Balita di Kabupaten Lampung Tengah. Jurnal Kesehatan Lingkungan Ruwa Jurai 2021: 54
Komalasari, Esti, S., Riona, S., & Hikmah, I. (2020). Faktor-Faktor Penyebab Kejadian Stunting Pada Balita. Program Studi Kebidanan, Fakultas Kesehatan Universitas Aisyah Pringsewu. Volume 1, Issue 2, October 2020, p. 51-56.
Matare, C. R., Craig, H. C., Martin, S. L., Kayanda, R. A., Chapleau, G. M., Kerr, R. B., Dickin, K. L. (2019). Barriers and Opportunities for Improved Exclusive Breast-Feeding Practices in Tanzania: Household Trials With Mothers and Fathers. Food Nutr Bull, 40(3), 308-325.
Ni’mah. (2015). Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Tanah Kali Kedinding Kota Surabaya. Media Gizi Indonesia, Vol. 10.
Notoatmojo, Soekidjo. (2018). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Renika Cipta
Notoatmojo, Soekidjo. (2018). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Rahayu, A., Fahrini, Y., Andini, OP., Lia, A. (2018). Study Guide – Stunting dan Upaya Pencegahannya. Yogyakarta: CV Mine.
Rahmaningrum et al., (2017). Hubungan Antara Status Gizi (Stunting dan Tidak Stunting) dengan Kemampuan Kognitif Remaja di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah: Surakarta
R. G. Septamarini, N. Widyastuti, and R. Purwanti. (2019). Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Responsive Feeding Dengan Kejadian Stunting Pada Baduta Usia 6-24 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Bandarharjo, Semarang. Journal of Nutrition College. pp. 9-20
Simbolon, D. (2019). Pencegahan Stunting Melalui Intervensi Gizi Spesifik Pada Ibu Menyusui Anak Usia 0-24 Bulan: Media Sahabat Cendekia
Simbolon, R. (2017). Hubungan Faktor Sosial Ekonomi dan Higiene Sanitasi Lingkungan dengan Status Gizi Anak Balita di Desa Nifuboke Tahun 2016. Jurnal INOHIM. 5(2), pp.96-102
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabet.CV.
Syafitri, Indah. (2021). “Analisis Faktor Penyebab terjadinya Stunting pada Balita 0-59 bulan” dalam Jurnal Ilmiah Kesehatan
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://jurnal.arkainstitute.co.id/index.php/florona/article/download/313/278&ved=2ahUKEwj2pN3s1cH6AhURXHwKHbJnCPkQFnoECBAQAQ&usg=AOvVaw15Bt_AnNvGn8nJrFvSEFZb
Tandang, V. S., Adianta, I. K. (2019). Hubungan ASI-Eksklusif dan Riwayat Penyakit Infeksi dengan Kejadian Stunting pada Balita di Wilayah Puskesmas Wae Nakeng. Jurnal Riset Kesehatan Nasional. 3(1),pp. 128-133
Thamaria, Netty. (2017). Penilaian Status Gizi. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI
UNICEF. (2015). UNICEF’s Appproach to Scaling up Nutrition. New York: United Nations Children’s Fund
Wahdah, S., M. Juffrie., E Huriyati. (2015). Faktor Resiko Kejadian Stunting pada Anak Umur 6-36 Bulan di Wilayah Pedalaman Kecamatan Silat Hulu, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Jurnal Gizi dan Dietetik Indonesia Vol.3, No 2 Mei 2015
Wainaina, C. W., Wanjohi, M., Wekesah, F., Woolhead, G., & Kimani-Murage, E. (2018). Exploring the Experiences of Middle Income Mothers in Practicing Exclusive Breastfeeding in Nairobi, Kenya. Matern Child Health J, 22(4), 608-61
World Health Organization. (2014). Global Nutrition Targets 2025: Stunting Policy Brief.
Yadika, A. D. N. (2019). Hubungan Riwayat Pemberian ASI Eksklusif dengan Kejadian Stunting pada Balita (Usia 24-59 Bulan) di Wilayah Kerja Puskesmas Way Urang Kabupaten Lampung Selatan
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Septia Putri Lambara, Yulia Novika Juherman, Sutrio Sutrio
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).