HUBUNGAN STATUS GIZI TERHADAP KEJADIAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT DI DESA RANTAU PANJANG

Authors

  • icarestika waluyani S1 kesehatan masyarakat
  • erpiani erpiani S1 kesehatan masyarakat
  • anggina bancin S1 kesehatan masyarakat
  • arini fajriani
  • dina anggreini S1 kesehatan masyarakat
  • mira siskia ningrum S1 kesehatan masyarakat
  • novrizal ramadan S1 kesehatan masyarakat
  • saddam husen S1 kesehatan masyarakat
  • suci wahyuni S1 kesehatan masyarakat
  • syarifah a'ini S1 kesehatan masyarakat
  • tantry carissa S1 kesehatan masyarakat
  • Delfriana Ayu A Program studi S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Medan, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v4i2.15586

Keywords:

Status Gizi, Hipertensi, Desa Rantau Panjang

Abstract

Salah satu faktor pemicu timbulnya hipertensi adalah status gizi yang tidak seimbang. Umumnya kelebihan gizi berkaitan dengan kemakmuran dan gaya hidup. Masyarakat di wilayah dengan kadar garam tinggi pada air dan makananya lebih banyak mengalami hipertensi daripada daerah dengan kadar kalsium dan magnesium tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status gizi terhadap kejadian hipertensi pada masyarakat pesisir Desa Rantau Panjang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi berjumlah 300 KK dengan sampel penelitian yang digunakan sebanyak 52 orang dengan range umur > 20 tahun. Instrumen yang digunakan adalah timbangan badan, microtois, tensi darah, dan meteran Lingkar Pinggang dan Lingkar Lengan serta kuesioner. Analisis yang digunakan untuk  melihat hubungan antar variabel adalah chi-square. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa usia memiliki hubungan dengan kejadian hipertensi dengan p = 0.001 < 0.05.  Jenis kelamin memiliki hubungan dengan kejadian hipertensi dengan P = 0.017 < 0.05. Pekerjaan memiliki hubungan dengan kejadian hipertensi dengan p = 0.003 < 0.05. Pendidikan tidak memiliki hubungan dengan kejadian hipertensi dengan p = 0.226  > 0.05. Status gizi memiliki hubungan dengan kejadian hipertensi dengan p= 0.000 < 0.05. Dari hasil penelitian didapatkan kesimpulan bahwa ada hubungan antara status gizi terhadap kejadian hipertensi pada masyarakat di Desa Rantau Panjang.

References

Antara, A. N., Nugroho, A. N., & Chasanah, S. U. (2022). Hubungan status gizi dengan kejadian hipertensi pada lanjut usia di Desa Girisekar Wilayah Kerja Puskesmas Panggang II Kabupaten Gunungkidul. Jurnal Kesehatan Samodra Ilmu, 13(1). https://doi.org/10.55426/jksi.v13i1.187

Dinkes Deli Serdang. (2019). Profil Kesehatan Deli Serdang 2019.

Falah, M. (2019). Hubungan Jenis Kelamin Dengan Angka Kejadian Hipertensi Pada Masyarakat Di Kelurahan Tamansari Kota Tasikmalaya. Jurnal Keperawatan & Kebidanan STIKes Mitra Kencana Tasikmalaya, 3(1), 88.

Imam El Islamy, D. (2019). Faktor Determinan Kejadian Hipertensi di Desa Sikeben Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serda. Jurnal Ilmiah, 10(2), 1–94. https://doi.org/10.33087/jiubj.v23i1.2808

Kasyifa, I. N., Rahfiludin, M. Z., & Suroto, S. (2018). Hubungan Status Gizi Dan Aktivitas Fisik Dengan Kebugaran Jasmani Remaja. Medical Technology and Public Health Journal, 2(2), 133–142. https://doi.org/10.33086/mtphj.v2i2.566

Kusumawaty, D. (2016). Hubungan jenis kelamin dengan intensitas hipertensi pada lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Lakbok Kabupaten Ciamis. Jurnal Mutiara Medika, 16(2), 46–51.

Lestari, Y. I., & Nugroho, P. S. (2020). Hubungan Tingkat Ekonomi dan Jenis Pekerjaan dengan Kejadian Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas. Borneo Student Researh, 269–273.

Maulidina, F. (2019). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Jati Luhur Bekasi Tahun 2018. ARKESMAS (Arsip Kesehatan Masyarakat), 4(1), 149–155. https://doi.org/10.22236/arkesmas.v4i1.3141

Musa, E. C. (2022). Status Gizi Penderita Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Kinilow Tomohon. Sam Ratulangi Journal of Public Health, 2(2), 060. https://doi.org/10.35801/srjoph.v2i2.38641

Nafi, S. U., & Putriningtyas, N. D. (2023). Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Hipertensi Masyarakat Pesisir (Studi Pada Masyarakat Wilayah Kerja Puskesmas Kedung II Jepara). 12(1), 53–60.

Podungge, Y. (2020). Hubungan Umur dan Pendidikan dengan Hipertensi pada Menopause. Gorontalo Journal of Public Health, 3(2), 154–161.

Riskesdas. (2013). Laporan Nasional Riskesdas 2013. https://doi.org/10.1517/13543784.7.5.803

Riskesdas. (2018a). Laporan Nasional Riskesdas 2018. In Kementerian Kesehatan RI (Vol. 1, Issue 1). https://www.kemkes.go.id/article/view/19093000001/penyakit-jantung-penyebab-kematian-terbanyak-ke-2-di-indonesia.html

Riskesdas. (2018b). Laporan Provinsi Sumatera Utara Riskesdas 2018. In Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.

Sefrina, L. R., Assabila, S. Y., Hafidz, A.-K. U., Parhusip, E. S., & Khairunnisa, D. Y. (2021). Hubungan Status Gizi Terhadap Kejadian Hipertensi Pada Masyarakat Di Wilayah Pesisir Karawang (Studi Di Desa Telukbuyung Kecamatan Pakisjaya). Jurnal Gizi Dan Kuliner, 2(1), 42–47. https://doi.org/10.35706/giziku.v2i1.5588

Widjaya, N., Anwar, F., Laura Sabrina, R., Rizki Puspadewi, R., & Wijayanti, E. (2018). The Association Between Age and Incidences of Hypertention in Kresek District And Tegal Angus District, Tangerang Regency. Jurnal Kedokteran Yarsi, 26(3), 131–138. https://academicjournal.yarsi.ac.id/index.php/jky/article/view/756

Downloads

Published

2023-06-25

Issue

Section

Articles