EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN RAWAT INAP ANAK BRONKOPNEUMONIA DI SALAH SATU RUMAH SAKIT TIPE B DI BANDUNG
DOI:
https://doi.org/10.31004/jkt.v4i2.15584Keywords:
Antibiotik,, BronkopneumoniaAbstract
Antibiotik merupakan obat yang digunakan pada infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Antibiotik yang tidak digunakan secara bijak dapat memicu timbulnya masalah resistensi. Adanya resistensi antibiotik menyebabkan penurunan kemampuan antibiotik tersebut dalam mengobati infeksi. Pneumonia adalah penyebab kematian infeksi tunggal terbesar pada anak-anak di seluruh dunia. Berdasarkan permasalahan diatas, penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi penggunaan antibiotik secara kuantitatif dan kualitatif. Jenis penelitian ialah deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional dan pengambilan data dilakukan secara retrospektif dengan menggunakan data rekam medis pasien. Pengambilan data dilakukan dengan metode total sampling dengan hasil 153 pasien yang memenuhi kriteria inklusi. Evaluasi antibiotik dilakukan secara kuantitatif menggunakan metode Anatomy Therapeutic Chemical/Defined Daily Dose (ATC/DDD) dan segmen DU 90%, sedangkan evaluasi kualitatif menggunakan metode Gyssens Flowchart. Hasil evaluasi kuantitatif menunjukkan ampisilin-sulbaktam memiliki DDD/100 patient-days tertinggi yaitu 9,4 DDD/100 patient-days. Untuk hasil segmen DU 90% terdapat 3 antibiotik yang masuk dalam segmen DU 90% yaitu ampisilin-sulbaktam, seftriakson, dan sefotaksim. Hasil evaluasi Gyssens mendapatkan hasil 95,65% antibiotik digunakan secara rasional, 3,91% antibiotik masuk ke dalam kategori IIA yaitu penggunaan antibiotik tidak tepat dosis (subdosis), dan 0,43% masuk dalam kategori IVA yaitu ada alternatif lain yang lebih efektif. Hasil evaluasi dilakukan analisis dengan menggunakan chi-square dan menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara pemberian antibiotik yang rasional dan faktor resiko terhadap luaran terapi.References
Apriliany, F., Umboro, R.O, Ersalena, V.F. 2021. Rasionalitas Antibiotik Empiris Pada Pasien Hospital Acquired Pneumonia (HAP) Di RSUD Provinsi NTB. Majalah Farmasi dan Farmakologi. 26(1): 26-30
Doi:https://doi.org/10.20956/mff.v26i1.19426
Emil, C.R., Carlos, F., Robert, K., Guenter, J. 2005. Diarrhea caused by primarily non-gastrointestinal infections. Springer Nature. 2 (5): 216-222
Doi: 10.1038/ncpgasthep0167
Herdianti, C.D,. Primariawan, R.Y., Rusiani, D.R., Soeliono, I. (2020). Evaluasi Penggunaan Antibiotik menggunakan Indeks ATC/DDD dan DU90% pada Pasien Operasi TAH BSO dengan Infeksi Daerah Operasi. Jurnal Sains Farmasi & Klinis. 7(3): 189-191
Doi:10.25077/jsfk.7.3.188193.2020
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2015). Pedoman Pengendalian Antimikroba di Rumah Sakit. Jakarta
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2020). Standar Antropometri Anak. Jakarta
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2021). Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2021). Pedoman Penggunaan Antibiotik. Jakarta
Kathryn, L.X., Samanta, D., Keenaghan, M. (2022). Febrile Seizure. University of Arkansas for Medical Sciences. Amerika Serikat
Klein, S.L., Marriot, I., Fish, E.N. 2014. Sex-based differences in immune function and responses to vaccination. The Royal Society of Tropical Medicine & Hygeiene. 109:9-15
Lilik, K.W., Wahyuni, N.T., Putri. (2020). Evaluasi Penggunaan Antibiotik Pneumonia Dengan Metode ATC/DDD Pada Pasien Pediatri Di Instalasi Rawat Inap RSUD. Dr. A. Dadi Tjokrodipo Bandar Lampung Tahun 2019. Jurnal Farmasi Lampung. 9(2): 99-107
Doi: 10.37090/jfl.v9i2.338
Michael, S.N. (2008). Pneumonia: Considerations for the Critically Ill Patient. National Center for Biotechnology Information. 43(3): 867-883
Doi: 10.1016/B978-032304841-5.50045-5
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. (2021). Panduan Umum Praktik Klinis Penyakit Paru dan Pernapasan. Bidang Jaminan Kesehatan dan Perumahsakitan. Jakarta
Padila. (2013). Asuhan Keperawatan Penyakit Dalam. Nuha Medika. Yogyakarta
Polli, E.S., Mambo, C.D., Posangi, J. (2019). Gambaran Evaluasi Antibiotik Pada Pasien Bronkopneumoni di Instalasi Rawat Inap Anak RSUP Prof. DR. R. D Kandou Manado Periode Juli 2017 - Juni 2018. Jurnal e-Biomedik (eBm). 6(2): 206-208
Doi: https://doi.org/10.35790/ebm.v6i2.22175
Setiadi, F., Kumala, S., Utami, H.R., Subhan, A. (2019). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Outcome Terapi Pasien Pneumonia Di Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati Jakarta. Jurnal Kesehatan Tadulako. 5(3): 19-26
Doi:10.22487/j25020749.2019.v5.i3.14049
Sundariningrum, R.W., Setyanto, D.B., Natadidjaja, R.I. (2020). Evaluasi Kualitatif Antibiotik Metode Gyssens dengan Konsep Regulasi Antimikroba Sistem Prospektif RASPRO pada Pneumonia di Ruang Rawat Intensif Anak, Sari Pediatri. 22 (2): 109-114
Doi:http://dx.doi.org/10.14238/sp22.2.2020
Sujono, R., Sukarmin, (2009). Asuhan Keperawatan Pada Anak. Edisi 1. Graha Ilmu. Yogyakarta. 67-82
Utsman, P., Karuniawati, H. 2018. Evaluasi Penggunaan Antibiotik pada Balita Penderita Pneumonia Rawat Inap di RSUD “Y” di Kota “X” Tahun 2016. Pharmacon. 17(1), 45-53
World Health Organization. (2021). Pneumonia. Retrieved From. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/pneumonia
World Health Organization. (2020). Revised WHO classification and treatment of childhood pneumonia at health facilities.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Venti Sartika, Lia Amalia
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).