PEMILIHAN FASILITAS KESEHATAN TEMPAT BERSALIN DI ERA JKN: ANALISA DATA SUSENAS 2019

Authors

  • Andre Yunianto Program Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia https://orcid.org/0000-0001-5854-4762
  • Atik Nurwahyuni Departemen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v4i2.15559

Keywords:

AKI AKB, bersalin, faskes, jaminan kesehatan, logit

Abstract

Angka Kematian Ibu (AKI) tahun 2022 mencapai 207 per 100.000 kelahiran hidup. sedangkan Angka Kematian Bayi neonatal (usia 0-28 hari) mencapai 11,7 dari 1.000 bayi lahir hidup pada 2021. AKI ini berada di atas target Renstra yaitu 190 per 100.000 kelahiran hidup. Sebanyak 62% kedua kasus tersebut terjadi di fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjut (FKRTL). Meski masih memprihatikan namun ini menjadi penanda bahwa akses terhadap fasilitas kesehatan sudah lebih baik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh status ekonomi keluarga, kepemilikan jaminan kesehatan dan faktor lainnya dalam keputusan keluarga menentukan tempat ibu bersalin. Sampel pada penelitian ini adalah wanita usia 10 – 54 tahun; berstatus kawin atau pernah kawin. Sebanyak 43.545 responden diambil dari data Susenas tahun 2019. Maximum Likelihood digunakan sebagai estimator dalam analisis yang dilakukan dengan model logit. Hasil penelitian menunjukkan secara bersama-sama variabel status ekonomi keluarga, kepemilikan jaminan kesehatan, usia, status kawin, pendidikan, lama pendidikan ibu, pekerjaan, wilayah tempat tinggal dan kepemilikan rumah signifikan berpengaruh terhadap pemilihan fasilitas kesehatan sebagai tempat bersalin dengan nilai p-value < 0,05 pada hasil uji logit. Pemilihan faskes sebagai tempat bersalin 1,728 kali lebih tinggi pada wanita yang memiliki jaminan kesehatan (? = 0,000; 95% CI 1,641 – 1,819). Keputusan memilih faskes untuk tempat bersalin dipengaruhi cukup signifikan oleh faktor ada tidaknya jaminan kesehatan yang dimiliki oleh ibu. Faktor lain yang ikut berpengaruh adalah usia, pendidikan, jumlah tahun menjalani pendidikan, wilayah tempat tinggal, status bekerja, kepemilikan rumah, status kawin dan status ekonomi keluarga yang dibagi menjadi 5 kuintil.

References

Bappenas. (2017). Ringkasan Metadata Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)/ Indikator Sustainable Development Goals (SDGs) Indonesia. In Kementerian PPN / Bappenas. http://sdgs.bappenas.go.id/wp-content/uploads/2017/09/Buku_Ringkasan_Metadata_Indikator_TPB.pdf

Pilkington, H., Blondel, B., Supernant, K., du Mazaubrun, C., Bréart, G., Lode, N., Sieurin, A., Dauger, S., Higgins, S., Finan, A., & Gormally, S. (2006). Choice in Maternity Care: Associations with Unit Supply, Geographic Accessibility and User Characteristics - La santé périnatale en France métropolitaine de 1995 à 2003. Journal de Gynécologie Obstétrique et Biologie de La Reproduction, 35(4), 373–387. http://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S0368231506764092

Colin, C. A., & Pravin, T. (2013). Regression analysis of count data, Second edition. In Regression Analysis of Count Data, Second Edition. https://doi.org/10.1017/CBO9781139013567

Green, L. W., Richard, L., & Potvin, L. (1996). Ecological foundations of health promotion. American Journal of Health Promotion, 10(4), 270–281. https://doi.org/10.4278/0890-1171-10.4.270

Gurajati, D. N. (2008). Basic Econometrics 4th Edition.

Kemenkes RI. (2019). Laporan Nasional Riskesdas 2018. Lembaga Penerbit Badan Litbangkes.

Kemenkes RI. (2021). Profil Kesehatan Indonesia.

Kurniati, A., Chen, C. M., Efendi, F., & Berliana, S. M. (2018). Factors influencing Indonesian women’s use of maternal health care services. Health Care for Women International, 39(1), 3–18. https://doi.org/10.1080/07399332.2017.1393077

Laksono, A. D., & Wulandari, R. D. (2022). The barrier to maternity care in rural Indonesia. Journal of Public Health (Germany), 30(1), 135–140. https://doi.org/10.1007/s10389-020-01274-3

Lwin, K. Z., & Punpuing, S. (2022). Determinants of institutional maternity services utilization in Myanmar. PLoS ONE, 17(4 April), 1–16. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0266185

Masruroh, Yusuf, A., Rohmah, N., Pakki, I. B., Prasojo, A. D. P., Andayani, Q., & Laksono, A. D. (2021). Neonatal death incidence in healthcare facility in indonesia: Does antenatal care matter? Indian Journal of Forensic Medicine and Toxicology, 15(1), 1265–1271. https://doi.org/10.37506/ijfmt.v15i1.13590

Mokoagow, G.C., Bawiling, N. Toar, J. (2020). Faktor Determinan Ibu dalam Pemilihan Penolong Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Adow Bolaang Mongondow Selatan Tahun 2017. Epidemia Jurnal Kesehatan, 01(01).

Pulok, M. H., Chirwa, G. C., Novignon, J., Aizawa, T., & Makate, M. (2020). Levels of and changes in socioeconomic inequality in delivery care service: A decomposition analysis using Bangladesh Demographic Health Surveys. PLoS ONE, 15(11 November), 1–17. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0242325

Sari, R. M., & Sanisahhuri, M. (2020). Hubungan Dukungan Keluarga dan Sosial Ekonomi dengan Pemilihan Tempat Persalinan di Puskesmas Tebing Tinggi. Jurnal Kesehatan Medika Udayana, 06(01), 14–27.

Were, L. P. O., Were, E., Wamai, R., Hogan, J., & Galarraga, O. (2017). The Association of Health Insurance with institutional delivery and access to skilled birth attendants: Evidence from the Kenya Demographic and health survey 2008-09. BMC Health Services Research, 17(1), 1–10. https://doi.org/10.1186/s12913-017-2397-7

Downloads

Published

2023-06-28

How to Cite

Yunianto, A., & Nurwahyuni, A. (2023). PEMILIHAN FASILITAS KESEHATAN TEMPAT BERSALIN DI ERA JKN: ANALISA DATA SUSENAS 2019. Jurnal Kesehatan Tambusai, 4(2), 1912–1922. https://doi.org/10.31004/jkt.v4i2.15559

Issue

Section

Articles