ASOSIASI LINGKUNGAN FISIK RUMAH SEBAGAI FAKTOR RISIKO KEJADIAN TB PARU DI INDONESIA

Authors

  • Amelia Amelia Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Lambung Mangkurat
  • Emelia Agustina Departemen Epidemiologi Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat
  • Muhammad Azmiyannoor Departemen Epidemiologi Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat
  • Rifaldi Rifaldi Departemen Epidemiologi Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v4i3.15481

Keywords:

Faktor Risiko, Lingkungan Fisik Rumah, TB Paru

Abstract

Lingkungan yang tidak terstandar kesehatan akan meningkatkan risiko penularan penyakit berbasis lingkungan seperti TB Paru. Lingkungan terdekat dari manusia adalah lingkungan rumah. TB Paru belum tereliminasi di Indonesia karena belum mencapai capaian global dan terjadi penurunan CNR akibat pandemi COVID-19. Komponen fisik rumah tidak memenuhi syarat standar kesehatan akan meningkatkan penularan TB Paru dalam rumah. Tujuan kajian literatur untuk menjelaskan asosiasi lingkungan fisik rumah sebagai faktor risiko kejadian TB Paru di Indonesia. Metode yang dilakukan menggunakan tinjauan literatur sistematis dengan studi terpublikasi pada tahun 2017-2022 dalam jurnal terakreditasi SINTA. Hasil tinjauan literatur bahwa terdapat 7 studi yang menyatakan komponen fisik rumah sebagai faktor risiko TB Paru. 6 dari 7 studi terinklusi menyatakan bahwa luas ventilasi merupakan faktor risiko TB paru. 5 dari 7 studi terinklusi menyatakan bahwa kepadatan hunian merupakan faktor risiko TB paru. 4 dari 7 studi terinklusi menyatakan bahwa kelembapan udara dan pencahayaan merupakan faktor risiko TB paru. 2 dari 7 studi terinklusi menyatakan bahwa jenis lantai merupakan faktor risiko TB paru. 1 dari 7 studi terinklusi menyatakan bahwa jenis lantai merupakan faktor risiko TB paru. Luas ventilasi menjadi faktor risiko dominan dalam kejadian TB Paru di Indonesia dikarenakan luas ventilasi dapat mempengaruhi pencahayaan, kelembapan udara dan suhu dari hunian rumah.

References

Afrina, Y. (2023). Faktor Lingkungan dengan Kejadian Tuberkulosis Paru?: Literature Review. Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung, 15(1), 13–21.

Caren, G. J., Iskandar, D., Pitaloka, D. A. E., Abdulah, R., & Suwantika, A. A. (2022). COVID-19 Pandemic Disruption on the Management of Tuberculosis Treatment in Indonesia. Journal of Multidisciplinary Healthcare, 15(January), 175–183. https://doi.org/10.2147/JMDH.S341130

Febrilia, S. F., Lapau, B., Zaman, K., Mitra, & Rustam, M. (2022). Hubungan Faktor Manusia dan Lingkungan Rumah Terhadap Kejadian Tuberkulosis di Wilayah Kerja Puskesmas Rejosari Kota Pekanbaru. Jurnal Kesehatan Komunitas (Journal of Community Health), 8(3), 436–442. http://jurnal.htp.ac.id/index.php/keskom/article/view/102

Hikmawati, Purnamasari, N. I., & Rahmawati. (2021). Faktor Risiko Kejadian Preeklamsia pada Ibu Hamil. Jurnal Ilmiah Obsgin, 13(3), 192–200.

Kemenkes RI. (2022). Profil kesehatan Indonesia tahun 2021. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Kementerian Kesehatan RI. (1999). Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 829/Menkes/SK/VII/1999 tentang Persyaratan Keseahatan Perumahan. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Kurniasih, T., Triyantoro, B., & Widyanto, A. (2017). Hubungan Kondisi Fisik Rumah dengan Kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Kalibagor Kabupaten Banyumas tahun 2016. Media Penelitian & Pengembangan Kesehatan, 36(4), 478–485.

Latifah, L., & Ritonga, I. (2020). Systematic Literature Review (SLR): Kompetensi Sumber Daya Insani Bagi Perkembangan Perbankan Syariah Di Indonesia. Al Maal: Journal of Islamic Economics and Banking, 2(1), 63–80. https://doi.org/10.31000/almaal.v2i1.2763

Lestari Muslimah, D. D. (2019). Physical Environmental Factors and Its Association with the Existence of Mycobacterium Tuberculosis: A Study in The Working Region of Perak Timur Public Health Center. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 11(1), 26. https://doi.org/10.20473/jkl.v11i1.2019.26-34

Mardianti, R., Muslim, C., & Setyowati, N. (2020). Hubungan Faktor Kesehatan Lingkungan Rumah Terhadap Kejadian Tuberkulosis Paru (Studi Kasus di Kecamatan Sukaraja Kabupaten Seluma). Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumberdaya Alam Dan Lingkungan, 9(2), 23–31.

Meilani, N., Azis, W. O. A., & Saputra, R. (2022). Faktor Resiko Kejadian Diabetes Mellitus Pada Lansia. Poltekita?: Jurnal Ilmu Kesehatan, 15(4), 346–354. https://doi.org/10.33860/jik.v15i4.860

Monica, T. (2022). Hubungan Lingkungan Fisik Rumah Dengan Kejadian Tb Paru Pada Orang Dewasa Di Wilayah Kerja Puskesmas Perawatan Kumun Kota Sungai Penuh. Manuju: Malahayati Nursing Journal, 4(1), 210–226.

Monintja, N., Warouw, F., & Pinontoan, O. R. (2020). Hubungan Antara Keadaan Fisik Rumah Dengan Kejadian Tuberkulosis. Journal of Public Health and Community Medicine, 1(3), 94–100.

Nurdiana, E., Haidah, N., & Nerawati, A. D. (2018). Pengaruh Kondisi Fisik Rumah Terhadap Penularan Tb Paru Pada Anggota Keluarga (Studi Kasus Di Wilayah Kerja Puskesmas Perak Timur Surabaya Tahun 2018). Gema Lingkungan Kesehatan, 16(1), 118–124. https://doi.org/10.36568/kesling.v16i2.824

Oktaviani, S. D., Sumarni, T., & Supriyatno, T. (2023). Studi Kasus Implementasi Batuk Efektif pada Pasien dengan Tuberkulosis Paru. Jurnal Penelitian Perawat Profesional, 5(2), 875–880.

Pinontoan, O. R., Sumampouw, O. J., & Nelwan, J. E. (2019). Epidemiologi Kesehatan Lingkungan. Deepublish.

Raditya, C., Subagiyo, A., & Hilal, N. (2018). Hubungan Faktor Manusia dan Lingkungan Fisik Rumah dengan Kejadian Penyakit Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Cilongok I Tahun 2016. Buletin Keslingmas, 37(1), 1. https://doi.org/10.31983/keslingmas.v37i1.3784

Ruhban, A., Lestary, I. D., & Rakhmansya, A. (2020). Hubungan Kondisi Rumah Dengan Kejadian Penyakit TBC Paru Dikelurahan Baraya Kecamatan Bontoala Kota Makassar. Jurnal Sulolipu?: Media Komunikasi Sivitas Akademika Dan Masyarakat, 20(1), 110–117.

Rustam, M. Z. A., & Mayasari, A. C. (2019). Determinan Kesehatan Lingkungan pada Pasien TB Paru di Daerah Pesisir Kota Surabaya (Studi Wilayah Kerja Puskesmas Kenjeran). Journal of Health Science and Prevention, 3(2), 109–117. https://doi.org/10.29080/jhsp.v3i2.235

Sejati, A., & Sofiana, L. (2015). Faktor-faktor terjadinya tuberkulosis. KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 10(2), 122–128.

Slamet. (2020). Mencintai lingkungan. ALPRIN.

Triandini, E., Jayanatha, S., Indrawan, A., Werla Putra, G., & Iswara, B. (2019). Metode Systematic Literature Review untuk Identifikasi Platform dan Metode Pengembangan Sistem Informasi di Indonesia. Indonesian Journal of Information Systems, 1(2), 63–77. https://doi.org/10.24002/ijis.v1i2.1916

World Health Organization. (n.d.). Incidence of tuberculosis (per 100.000 peoples). Global Tuberculosis Report. https://data.worldbank.org/indicator/SH.TBS.INCD

World Health Organization. (2021). Global tuberculosis report in 2021.

Yuliyanik, Mustary, M., Argaheni, N. B., Wulandari, Nofidaputri, R., Putri, N. R., Murni, N. S., Mirawati, Mariati, N., Kartikasari, M. N. D., & Aji, S. P. (2022). Epidemiologi Kesehatan Reproduksi. PT Global Eksekutif Teknologi.

Zulaikhah, S. T., Ratnawati, R., Sulastri, N., Nurkhikmah, E., & Lestari, N. D. (2019). Hubungan Pengetahuan, Perilaku dan Lingkungan Rumah dengan Kejadian Transmisi Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Bandarharjo Semarang. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 18(2), 81. https://doi.org/10.14710/jkli.18.2.81-88

Downloads

Published

2023-09-22