FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN SEPSIS NEONATORUM DI RUANG PERINATOLOGI RSUD BENGKULU

Authors

  • Nuril Absari S1Kebidanan,Program Studi Kebidanan, STIKES Tri Mandiri Sakti Bengkulu
  • Choralina Eliagita S1Kebidanan,Program Studi Kebidanan, STIKES Tri Mandiri Sakti Bengkulu
  • Mika Oktarina S1Kebidanan,Program Studi Kebidanan, STIKES Tri Mandiri Sakti Bengkulu
  • Sanisahhuri Sanisahhuri S1Kebidanan,Program Studi Kebidanan, STIKES Tri Mandiri Sakti Bengkulu
  • Prasetiawati Prasetiawati S1Kebidanan,Program Studi Kebidanan, STIKES Tri Mandiri Sakti Bengkulu

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v4i3.15460

Keywords:

KPD, ASFIKSIA, PARTUS PREMATUR, SEPSIS NEONATORUM

Abstract

Kejadian sepsis neonatorum di Indonesia, di Divisi Perinatologi Departemen Ilmu Kesehatan Anak RS. Cipto Mangunkusumo, sebanyak 15,5% dari kelahiran hidup, dimana angka kematian mencapai 13,68% pada periode Januari-September 2015. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian sepsis neonatorum di Ruang Perinatologi RSUD Dr. M. Yunus Bengkuiu Tahun 2018. Penelitian pendekatan Survey Analitik dengan rancangan case control. Populasi bayi yang dilahirkan di RSUD dr. M. Yunus Bengkuiu Tahun sebanyak 541 bayi dirawat terdiri kasus 83 (sepsis neonatorum) diambil secara total sampling dan variabel kontrol 83 (tidak sepsis neonatorum) diambil secara systematik random sampling. Pengumpulan data dalam penelitian ini yaitumenggunakan data skunder dengan melihat data dokumentasi menggunakan cheklis. Analisis data dilakukan dengan uji Chi-Square (X2), Uji Contingency Coefficient (C) dan Odd Ratio (OR). Hasil penelitian didapatkap: Ada hubungan yang signifikan antara KPD dengan kejadian sepsis neonatorum di Ruang Perinatologi RSUD dr. M. Yunus Bengkuiu, dengan kategori hubungan lemah; Ada hubungan yang signifikan antara asfiksia neonatorum dengan kejadian sepsis neonatorum di Ruang Perinatologi RSUD Bengkuiu, dengan kategori hubungan sedang dan, Ada hubungan yang signifikan antara partus prematur dengan kejadian sepsis neonatorum di Ruang Perinatologi RSUD Bengkuiu, dengan kategori hubungan lemah. Diharapkan kepada pihak rumah sakit untuk dapat melakukan skrining khsusunya pada ibu hamil yang berkunjung ke Poli kebidanan untuk melakukan deteksi dini kehamilan beresiko suapay dapat mengetahui lebih awal jika ibu mengalami komplikasi kehamilan.

References

Damayanti, I.P. (2015). Buku ajar asuhan kebidanan komprehensip pada ibu bersalin dan bayi baru lahir. Yogyakarta: Deepublish

Manuaba, I.B.G. (2014). Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan. Jakarta: EGC

Notoatmodjo, S. (2014). Metodelogi penelitian kesehatan edisi revisi. Jakarta: Renika Cipta

Nugroho, T (2015). Patologi Kebidanan. Yogyakarta: Nuha Medika

Oxorn, H. R. (2015). Ilmu Kebidanan : Patologi & Fisiologi Persalinan. Yogyakarta: C.V Andi Offset

Prawirohardjo, S. (2014). Ilmu kebidanan edisi revisi. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Richard, A. (2015). Management of neonates with suspected or proven early-onset bacterial sepsis. American Academi of Pediatrics

Rukiyah. A. Y. (2015). Asuhan Kebidanan 4 (Patologi). Jakarta: CV. Trans Info Media

Triswara, (2018). Hubungan faktor risiko ibu dan janin terhadap kejadian sepsis neonatorum di Ruang Perinatologi Rsud Dr.H. Abdul Moelok Provinsi Lampung. Skripsi Fakultas Kedokteranuniversitas Lampung

Widayati, K. (2016). Risk Factors of Neonatal Sepsis at Perinatology Unit Sanglah General Public Hospital Denpasar. Public Health and Preventive Medicine Archive (PHPMA), Volume 4, umber 1:

Downloads

Published

2023-07-22