HUBUNGAN KETUBAN PECAH SEBELUM WAKTUNYA DENGAN ASFIKSIA NEONATORUM PADA BBLR
DOI:
https://doi.org/10.31004/jkt.v4i2.15379Keywords:
Ketuban Pecah Sebelum Waktunya, BBLR, Asfiksia NeonatriumAbstract
Ketuban pecah sebelum waktunya mempengaruhi asfiksia karena terjadinya oligohidramnion yang menekan tali pusat sehingga tali pusat mengalami penyempitan dan aliran darah yang membawa oksigen ibu ke bayi terhambat sehingga menimbulkan asfiksia neonatorum atau hipoksia pada janin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan Ketuban Pecah sebelum waktunya dengan Asfiksia Neonatorum pada bayi baru lahir di UPT Rumah Sakit Nene Pada penelitian ini untuk variabel hubungan ketuban pecah sebelum waktunya dengan kejadian asfiksia diperoleh nilai p = .0.000 yang lebih kecil dari p-value = 0,05; artinya ada hubungan bermakna antara variable ketuban pecah sebelum waktunya dengan kejadian asfiksia di Rumah Sakit Nene Mallomo tahun 2022. Kejadian ketuban pecah sebelum waktunya di Rumah Sakit Nene Mallomo sebanyak 38 orang atau sebesar 50 %. Kejadian Asfiksia Neonatrium di Rumah Sakit Nene Mallomo sebanyak 43 orang bayi atau sebesar 56.6 %. Terdapat ada hubungan yang bermakna antara variabel kejadian ketuban pecah sebelum waktunya dengan asfiksia neonatrium.References
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta: EGC; 2010.
Yuni dkk. Penuntun Praktikum Asuhann Kehamilan. Yogyakarta: Fitramaya; 2010.
Wijono. Asuhan Kebidanan Masa Persalinan. Jakarta: Graha Ilmu; 2019.
Prawirohardjo S. Ilmu Kebidanan Cetakan IV. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2018.
Bobak L, Jensen. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC; 2018.
Manuaba IB. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC; 2018.
Hasibuan Ms. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Dengan. 2016;(April).
WHO. What is covid-19. WHO. Amerika Serikat: WHO; 2020.
Saifudin. Ketuban Pecah sebelum waktunya beserta penanganan. Jakarta: Rineka Cipta; 2010.
SDKI. Survey Demografi Kesehatan Indonesia. 2020;
Kemenkes RI. Profil Kesehatan Kementrian Kesehatan Tahun 2020. Jakarta: Dinkes RI; 2020.
Bartini. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan. Jakarta: EGC; 2019.
Rekam Medik. RS Nene Malomo. 2021.
Cunningham. Perawatan Masa Nifas. Jakarta: Balai Pustaka; 2018.
Kemenag. Al quran dan terjemahan. Jakarta: Kemenag, RI; 2020.
Wijonosastro. Tanda bahaya dalam kehamilan. In Jakarta: EGC; 2020.
Anwar. Imu Kandungan. 3 cetakan. jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2014. 1–217 p.
Varney. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta: EGC; 2010.
Sastrawinata. Bahaya Ketuban pecah sebelum waktunya. Jakarta: EGC; 2019.
Kemenkes RI. Angka Kematian Ibu di Indonesia. 2020.
Kemenkes RI. Situasi dan Analisis Keluarga Berencana. 2019.
Rahmawati. Ilmu kebidanan. Jakarta: nuha medika; 2020.
Rohana. Penanganan Asfiksia Pada BBL. Jakarta: nuha medika; 2020.
Lia Dewi. Asfiksia Neonatrium. Jakarta: Mitra Pustaka; 2019.
Prawihardjo. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Jakarta: PT. Bina Pustaka; 2008.
Nova lina rambe. Hubungan antara ketuban pecah dinidengan kejadian asfiksia di RSUD Gunung Sitoli. Kebidanan. 2018;1:199–205.
Rahayu. Hubungan ketuban pecah sebelum waktunya dengan kejadian asfiksia pada bayi baru lahi di Rumah sakit umum daerah siantar. Kebidanan. 2020;
Budi Utami. Risiko Terjadinya Asfiksia Neonatrium pada Ibu Dengan Ketuban Pecah Dini,. Kebidanan. 2011;3(1):102–5.
Notoadmojo. Metodologi Penelitian Kesehatan Cetakan Ketiga. Jakarta: Rineka Cipta; 2018.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Elisabet Elisabet, St. Nurbaya, Rosmawaty Rosmawaty, Hamdiyah Hamdiyah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).