DISONANSI KOGNITIF PADA PERAWAT YANG MEROKOK

Authors

  • Muhammad Iqbal Ravsanjani Fakultas Psikologi Universitas Negeri Makassar
  • Basti Tetteng Fakultas Psikologi Universitas Negeri Makassar
  • Nurfitriany Fakhri Fakultas Psikologi Universitas Negeri Makassar

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v4i2.15235

Keywords:

disonansi kognitif, cognitive dissonance, merokok, smoking, perawat, nurse

Abstract

Pekerjaan sebagai tenaga kesehatan menuntut perawat untuk bisa menjadi role model gaya hidup sehat, terutama dalam upaya menolak konsumsi rokok. Perawat yang mengkonsumsi rokok dapat mengalami disonansi kognitif karena perilaku merokok bertentangan dengan pengetahuan dan tupoksi tenaga kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengalaman dan disonansi kognitif perawat yang merokok. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan purposive sampling dan dianalisis menggunakan analisis tematik Creswell. Responden dalam penelitian ini berjumlah 4 perawat aktif di rumah sakit yang ada di Makassar. Implikasi dari penelitian ini adalah memberikan gambaran tentang proses disonansi kognitif yang terjadi pada perawat yang merokok. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa keempat responden perawat mengalami disonansi kognitif meski dengan bentuk yang berbeda-beda di setiap responden. Dari keempat responden, ditemukan 2 jenis sumber disonansi yang sama yaitu mengakui bahwa perawat idealnya harus menjadi contoh atau role model gaya hidup sehat bagi pasien atau masyarakat. Keempat perawat juga mengakui dampak kesehatan dari rokok akan tetapi tetap melanjutkan aktivitas mengkonsumsi rokok. Profesi perawat dan pengetahuan tentang dampak kesehatan akibat rokok yang dijalani keempat responden menciptakan ketidakselarasan antara kognitif dengan elemen perilaku sehingga menyebabkan disonansi kognitif.

References

Arofiati, F & Lestari, I. (2017). Persepsi Mahasiswa Keperawatan Tentang Peran Perawat Di Indonesia. Jurnal Sosial Dan Politik, Pemikiran Islam, Hukum, dan Kesehatan 231(1).

Badan Pusat Statistik. (2022). Persentase merokok pada penduduk umur 15 tahun menurut provinsi. Diakses dari https://www.bps.go.id/indicator (2022, 13 Agustus).

Buckley, T. (2015). What Happens To The Brain When We Experience Cognitive Dissonance?. Journal of Scientific American Mind, 26(6), 72. https://doi.org/10.1038/ scientificamericanmind1115-72b.

Creswell, J.W. (2007). Qualitative Inquiry & Research Design: Choosing Among Five Approaches. 2ndedn. California: Sage Publications.

Creswell JW. Research Design, Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches. United States of America: SAGE Publication; 2014.

Direktorat P2PTM. (2022). Apa Faktor Yang Mendorong Seseorang Merokok. Diakses dari http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm (2022, 13 Agustus).

Emzir. (2012). Metodologi penelitian kualitatif: Analisis data. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Fadholi, F., Prisanto, G.F,, Ernungtyas NF, Irwansyah I, Hasna S. (2020). Disonansi Kognitif Perokok Aktif di Indonesia. Jurnal Riset Aktual Psikologi Universitas Negeri Padang, 11(1), 1.https://doi.org/10.24036/rapun.v11i1. 108039.

Festinger L. (1968). A Theory Of Cognitive Dissonance. United States of America: Stanford University Press.

Hanifi RZ, Wandebori H. (2015). The Effectiveness Of Anti Smoking Campaign Based On Customers Perception Toward Smoking. Journal Of Business And Management, 4(1), 193–206.

Suharyanta D, Widiyaningsih D, Sugiono, S. (2018). Peran orang tua, tenaga kesehatan, dan teman sebaya terhadap pencegahan perilaku merokok remaja. Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan RS. Dr. Soetomo, 4(1), 8-13.

Kemenkes RI. (2018) Faktor yang mendorong seseorang merokok. Diakses dari http://p2ptm.kemkes.go.id/preview/.

Klein H, Sterk CE, Elifson KW. (2014). Smoke And Mirrors: The Perceived Benefits Of Continued Tobacco Use Among Current Smokers. Health Psychology Research, 2(2). https://doi.org/10.4081/hpr.2014.1519.

Lester D, Yang B. (2009). Two Sources of Human Irrationality: Cognitive Dissonance And Brain Dysfunction. The Journal of Socio-Economics, 38(4), 658–662. https://doi.org/10.1016/j.socec.2009.03.011.

Metin I, Camgoz SM. (2011). The Advances In The History Of Cognitive Dissonance Theory. International Journal of Humanities and Social Science, 1(6), 131-136.

Vaidis DC, Bran A. (2019). Respectable Challenges to Respectable Theory: Cognitive Dissonance Theory Requires Conceptualization Clarification And Operational Tools. Journal of Frontiers in Psychology, 10(1). https://doi.org/10.3389/fpsyg.2019.01189.

WHO. (2022). Tubuh Tembakau. Diakses dari https://apps.who.int/iris/ bitstream/handle/ (2022, 12 Agustus).

Wirentanus L. (2019). Peran Dan Wewenang Perawat Dalam Menjalankan Tugasnya Berdasarkan Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 Tentang Keperawatan. Media Keadilan: Jurnal Ilmu Hukum 10.2: 148-164.

Yahya AH, Sukmayadi V. (2020). A Review of Cognitive Dissonance Theory and Its Relevance to Current Social Issues. Jurnal Sosial Dan Pembangunan, 36(2). https://doi.org/10.29313/mimbar.v36i2.6652.

Zimbardo PG. (1977). Influencing Attitudes and Changing Behavior: An Introduction to Method, Theory and Applications of Social Control and Personal Power. USA: McGraw-Hill College.

Downloads

Published

2023-06-28

Issue

Section

Articles