LITERATURE REVIEW: GAMBARAN KEJADIAN KATARAK PADA PEKERJA DENGAN PAPARAN RADIASI DI LINGKUNGAN KERJA
DOI:
https://doi.org/10.31004/jkt.v4i2.15125Keywords:
Dampak, Katarak, Pekerja, RadiasiAbstract
Penyakit katarak merupakan penyakit yang disebabkan karena adanya pengeruhan pada lensa mata akibat pengendapan protein di lensa mata. Menurut WHO, diperkirakan 18 juta orang mengalami kebutaan bilateral yang disebabkan oleh katarak. Pada Indonesia, prevalensi katarak masih sangat tinggi dimana secara nasional diketahui prevalensi penderita katarak pada tahun 2007 di kelompok usia 30 tahun sebanyak 1,8%, padahal proporsi penduduk usia >50 tahun sebesar 1,9% dan menyumbang sebanyak 70%–80% gangguan penglihatan di Indonesia. Salah satu faktor risiko katarak adalah paparan radiasi cahaya sinar UV ke lensa mata. Paparan radiasi cahaya dengan intensitas tinggi juga dapat ditemukan di lingkungan kerja. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran kejadian katarak pada para pekerja dengan paparan radiasi UV di lingkungan kerja. Metode penelitian ini menggunakan literature review yang menggunakan data sekunder dari artikel dan literatur terdahulu dengan topik serupa. Hasil kajian literature review menunjukan bahwa adanya pengaruh tingkat paparan radiasi sinar UV terhadap kejadian penyakit katarak. Tingkat paparan sinar ultraviolet dari matahari dapat menimbulkan reaksi kimia dan fisik pada protein dan sel epitel di lensa mata. Reaksi yang terjadi secara terus menerus ini dapat menimbulkan katarak. Beberapa faktor risiko dari katarak diantaranya adalah pekerja, durasi paparan, usia, dan penggunaan pelindung. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pekerja yang beraktivitas di luar ruangan lebih berisiko terkena katarak daripada pekerja di luar ruangan.References
Aini, A. N., & Santik, Y. D. P. (2018). Kejadian Katarak Senilis di RSUD Tugurejo. HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development), 2(2), 295–306. http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/higeia
Alfisyahrin, N. F., Sidharta, B., Handaja, D., & Indradi, R. (2021). Analisis Hubungan Aktivitas Fisik Terhadap Kejadian Katarak. Jurnal Oftalmologi, 3(3), 9–18.
Aprilia, R. (2020). Hubungan Faktor Resiko Pekerjaan dengan Kejadian Katarak di Poli Mata RSUD Meuraxa Banda Aceh. Jurnal Health Sains, 1(6), 407–413.
BPS. (2019). Produksi Tanaman Sayuran (Ton). https://papuabarat.bps.go.id/indicator/55/51/1/produksi-tanaman-sayuran.htm
Cherrie, J. W., & Cherrie, M. P. C. (2022). Workplace exposure to UV radiation and strategies to minimize cancer risk. In British medical bulletin (Vol. 144, Issue 1, pp. 45–56). NLM (Medline). https://doi.org/10.1093/bmb/ldac019
Hadini, M. A., Eso, A., & Wicaksono, S. (2016). Analisis Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian Katarak Senilis di RSU Bahteramas Tahun 2016. Medula: Scientific Journal of Medical Faculty of Halu Oleo University, 3(2), 256–267.
Irawan, W. K., Himayani, R., Imanto, M., Apriliana, E., & Yusran, M. (2022). Hubungan Pekerjaan Terhadap Katarak. Jurnal Medika Hutama, 03(04), 2848–2852. http://jurnalmedikahutama.com
Kellens, K., Renaldi, Dewulf, W., Kruth, J., & Duflou, J. R. (2014). Environmental Impact Modeling Of Selective Laser Sintering Processes. Rapid Prototyping Journal, 20(6), 459–470.
Kemenaker RI. (2018). Permenaker No. 5 Tahun 2018 tentangnilai ambang batas faktor fisika (sinar ultra ungu) di Tempat Kerja.
Kemenkes RI. (2014). Infodatin: Situasi Gangguan Penglihatan dan Kebutaan. Kementrian Kesehatan RI.
Kemenkes RI. (2018). Peta Jalan Penanggulangan gangguan penglihatan di Indonesia Tahun 2017-2030. In 2019. http://www.p2ptm.kemkes.go.id/dokumen-ptm/buku-peta-jalan-penanggulangan-gangguan-penglihatan-di-indonesia-tahun-2017-2030
Liu, Y.-C., Wilkins, M., Kim, T., Malyugin, B., & Mehta, J. (2017). Cataracts. The Lancet, 390(10094), 600–612. https://doi.org/10.1016/S0140-6736(17)30544-5
Löfgren, S. (2017). Solar ultraviolet radiation cataract. Experimental Eye Research, 156, 112–116. https://doi.org/10.1016/J.EXER.2016.05.026
Robert, J. E. (2011). Ultraviolet Radiation as a Risk Factor for Cataract and Macular Degeneration. Eye and Contact Lens, 37(4), 246–249. https://doi.org/10.1097/ICL.0B013E31821CBCC9%0A
Sari, A. D., Masriadi, & Arman. (2018). Faktor Risiko Kejadian Katarak Pada Pasien Pria Usia 40-55 Tahun Dirumah Sakit Pertamina Balikpapan. Window of Health?: Jurnal Kesehatan, 1(2), 61–67.
Sugiharto, S., & Fitriani, D. Y. (2022). Laporan Kasus: Katarak Akibat Kerja pada Buruh Perkebunan Kelapa Sawit. Journal Of The Indonesian Medical Association, 72(4), 188–195. https://doi.org/10.47830/jinma-vol.72.4-2022-713
Wati, L., Anjeli, F., Atrie, U. Y., Sitindaon, S. H., Fadhilah, U., Widiastuti, L., & Siagian, Y. (2022). Hubungan Paparan Matahari, Merokok dan Alkohol dengan Kejadian Katarak pada Nelayan Daerah Pesisir. Riset Media Keperawatan, 5(2), 89–98.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Muhamad Faathir Amri, Danadipa Asmara, Nicolaus Bevan Pramudito, Raffi Syahir
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).