HUBUNGAN OBESITAS DAN HIPERTRIGLISERIDEMIA DENGAN KEJADIAN PERLEMAKAN HATI PADA USIA 30-60 TAHUN

Authors

  • Lina Sriwaningsi Program Studi Sarjana Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Universitas Trisakti, Jakarta
  • Hendarto Natadidjaja Bagian Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran, Universitas Trisakti, Jakarta
  • Verawati Sudarma Bagian Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Trisakti, Jakarta
  • Elly Herwana Bagian Ilmu Biomedik Fakultas Kedokteran, Universitas Trisakti, Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v4i3.14888

Keywords:

Obesitas, trigliserida, perlemakan hati

Abstract

Perlemakan hati non-alkoholik atau sering di dengar dengan istilah Non-alcoholic fatty liver disease (NAFLD) merupakan kelainan hati dimana lipid terutama trigliserida terakumulasi di dalam hepatosit lebih dari 5% keseluruhan hepatosit dengan gambaran spektrum makrovesikuler atau mikrovesikular, fibrosis, hingga sirosis hati dan tanpa ada hubungannya dengan konsumsi alkohol. Faktor risiko NAFLD tersering adalah obesitas, diabetes melitus tipe 2 dan dislipidemia. Selain itu, ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap kejadian NAFLD antara lain genetik, usia, jenis kelamin, dan aktivitas fisik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan usia, jenis kelamin, obesitas dan hipertrigliseridemia dengan perlemakan hati. Jenis penelitian ini adalah analitik deskriptif dengan desain penelitian yang digunakan cross sectional. Sebanyak 104 data pasien dikumpulkan secara non probability sampling dengan teknik consecutive sampling. Data yang dikumpulkan dengan melihat hasil medical check up pasien periode 2016 di RSAL dr. Mintohardjo Jakarta yang mayoritas pasien adalah TNI. Analisis statistik menggunakan uji chi-square dengan batas kemaknaan p<0,05, dengan menggunakan software SPSS for windows. Dari 104 pasien check up, 38 orang (36,5%) mengalami perlemakan hati. Pasien dengan perlemakan hati sebesar 45,2% yang berusia lebih atau sama dengan 45 tahun, 36,7% laki-laki, 36,0% perempuan, 52,5% mengalami obesitas dan 41,9% hipertrigliseridemia. Terdapat hubungan bermakna antara usia, IMT dengan perlemakan hati, sedangkan jenis kelamin dan kadar trigliserida tidak terdapat hubungan bermakna dengan perlemakan hati. Bahwa tidak menutup kemungkinan bahwa anggota TNI yang aktivitas fisiknya banyak bila mengalami obesitas tetap bisa menderita perlemakan hati.

References

Amarapurkar, D. N. et al. (2006). Nonalcoholic steatohepatitis (NASH) with diabetes: predictors of liver fibrosis. Annals of Hepatology, 5(1), 30–33.

Andrada, Peter Latimar L., & Tan, Jose. (2006). Prevalence of metabolic syndrome among patients with non-alcoholic liver disease. Phil J Gastroenterol, 2, 14–18.

Charlton, Michael. (2004). Nonalcoholic fatty liver disease: a review of current understanding and future impact. Clinical Gastroenterology and Hepatology, 2(12), 1048–1058.

Chen, Zhou wen et al. (2008). Relationship between alanine aminotransferase levels and metabolic syndrome in nonalcoholic fatty liver disease. Journal of Zhejiang University. Science. B, 9(8), 616.

Collantes, Rochelle et al. (2004). Nonalcoholic fatty liver disease and the epidemic of obesity. Cleveland Clinic Journal of Medicine, 71(8), 657–664.

Fan, Jian Gao, & Farrell, Geoffrey C. (2009). Epidemiology of non-alcoholic fatty liver disease in China. Journal of Hepatology, 50(1), 204–210.

Fracanzani, Anna Ludovica et al. (2012). Gallstone disease is associated with more severe liver damage in patients with non-alcoholic fatty liver disease. PloS One, 7(7), e41183.

Fu, W. P. C. et al. (2003). Screening for childhood obesity: international vs population-specific definitions. Which is more appropriate? International Journal of Obesity, 27(9), 1121–1126.

Guarner, Francisco et al. (2012). World gastroenterology organisation global guidelines: probiotics and prebiotics october 2011. Journal of Clinical Gastroenterology, 46(6), 468–481.

Hasan, I. et al. (2002). Prevalence and risk factors for nonalcoholic fatty liver in Indonesia. J Gastroenterol Hepatol, 17(Suppl A), 30.

Hurt, Ryan T. et al. (2011). Obesity epidemic: overview, pathophysiology, and the intensive care unit conundrum. Journal of Parenteral and Enteral Nutrition, 35, 4S-13S.

Kasim, Syaharuddin et al. (2012). Hubungan obesitas dan hipertrigliseridemia dengan risiko perlemakan hati pada pasien di Makassar. Jurnal Farmasi Klinik Indonesia, 1(4), 136–146.

Kawano, Yuki, & Cohen, David E. (2013). Mechanisms of hepatic triglyceride accumulation in non-alcoholic fatty liver disease. Journal of Gastroenterology, 48, 434–441.

Machmud, Rizanda. (2006). Strategi Pencegahan Penyakit dan Promosi Kesehatan untuk Penyakit Perlemakan Hati. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 1(1).

Madan, Kaushal et al. (2006). Non-alcoholic fatty liver disease may not be a severe disease at presentation among Asian Indians. World Journal of Gastroenterology, 12(21), 3400–3405.

McCullough, Arthur J. (2005). The epidemiology and risk factors of NASH. Fatty Liver Disease: NASH and Related Disorders. Massachusetts: Blackwell Publishing Ltd, 23–37.

Nurman, A. (2007). Perlemakan hati non alkoholik. Universa Medicina, 26(4), 205–215.

Organization, World Health. (2015). World Health Organization Media Centre Fact Sheet. URl: http://www. who. int/mediacentre/factsheets/fs394/en/(visited on 03/29 ….

Pan, Jen Jung, & Fallon, Michael B. (2014). Gender and racial differences in nonalcoholic fatty liver disease. World Journal of Hepatology, 6(5), 274.

Park, Seung H. et al. (2006). Prevalence and risk factors of non?alcoholic fatty liver disease among Korean adults. Journal of Gastroenterology and Hepatology, 21(1), 138–143.

Ratziu, Vlad et al. (2010). A position statement on NAFLD/NASH based on the EASL 2009 special conference. Journal of Hepatology, 53(2), 372–384.

Ri, Kemenkes. (2013). Riset kesehatan dasar 2013. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 16.

ROMADHONA, SUCI. (2009). HUBUNGAN KADAR ADIPONEKTIN DENGAN PENYAKIT PERLEMAKAN HATI NON ALKOHOL PADA REMAJA OBESITAS The Association of Adiponectin Level and Non Alcoholic Fatty Liver Disease in Obese Adolescent. UNIVERSITAS DIPONEGORO.

Sanyal, Arun J. (2002). AGA technical review on nonalcoholic fatty liver disease. Gastroenterology, 123(5), 1705–1725.

Sanyal, Arun J. (2005). Mechanisms of disease: pathogenesis of nonalcoholic fatty liver disease. Nature Clinical Practice Gastroenterology & Hepatology, 2(1), 46–53.

SARI, GABRIELLA ARIANA CININTA, & Purnomo, Hery Djagat. (2012). PENYAKIT PERLEMAKAN HATI NON-ALKOHOLIK PADA SINDROMA METABOLIK DEWASA: Gambaran klinik dan hubungan antara jumlah komponen sindroma metabolik yang terganggu dengan derajat ultrasonografi. Fakultas Kedokteran.

Sen, Abhijit et al. (2013). Lipid profile of patients having non-alcoholic fatty liver disease as per ultrasound findings in north Indian population: A retrospective observational study. Journal of Medical & Allied Sciences, 3(2), 59.

Setiati, Siti et al. (2016). Buku ajar ilmu penyakit dalam. Interna Publishing.

Tamura, Shinji, & Shimomura, Iichiro. (2005). Contribution of adipose tissue and de novo lipogenesis to nonalcoholic fatty liver disease. The Journal of Clinical Investigation, 115(5), 1139–1142.

Uchil, Deepa et al. (2009). Non-alcoholic fatty liver disease (NAFLD)--the hepatic component of metabolic syndrome. The Journal of the Association of Physicians of India, 57, 201–204.

Wang, Hao, & Peng, Dao Quan. (2011). New insights into the mechanism of low high-density lipoprotein cholesterol in obesity. Lipids in Health and Disease, 10, 1–10.

Downloads

Published

2023-07-24