HUBUNGAN MERK GARAM DAN PERILAKU PENYIMPANAN GARAM DENGAN KANDUNGAN YODIUM GARAM RUMAH TANGGA
DOI:
https://doi.org/10.31004/jkt.v4i1.13616Keywords:
Storage of salt, the brand of salt, iodized saltAbstract
Garam beryodium diperlukan untuk mencegah penyakit gondok. Kandungan yodium yang terdapat pada garam bisa bertahan apabila dilakukan penyimpanan yang tepat. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan merek garam dan perilaku penyimpanan garam dengan kandungan yodium garam di Desa Bareng Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang. Penelitian ini menggunakan desain analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasinya adalah ibu rumah tangga (IRT) berjumlah 3.468 orang. Sampel sebanyak 51 orang IRT yang dipilih dengan metode purposive sampling. Instrument pengumpulan data menggunakan check list dan reagen YMR, dianalisis dengan uji Chi Square (chi-kuadrat) (?= 0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa garam yang digunakan oleh IRT paling banyak adalah merek AP (31%). Cara menyimpan garam sebagian besar masih salah (90%). Sebanyak 55% sampel garam tidak mengandung yodium. Tidak ada hubungan antara merek garam dengan kandungan yodium garam (p-value= 0,344). Terdapat hubungan antara cara menyimpan garam dengan kadar yodium (p-value= 0,014) pada garam. Diharapkan masyarakat melakukan penyimpanan garam pada wadah yang tertutup rapat, jangan terpapar cahaya, jauhkan dari tempat panas dan hindari dari kondisi yang lembab. Hal ini bertujuan supaya yodium garam tidak hilang, sehingga kebutuhan iodium masyarakat dapat terpenuhi dengan baik.References
Badan POM RI. (2008). Penentuan Kadar Spesi Iodium Dalam Garam Beriodium dan Makanan Dengan Metode Hplc Pasangan Ion.
Badan Standarisasi Nasional. (2010). SNI 01 3556-2000 Standar Garam Beryodium.
Dahlan, M.S. (2013). Besar Sampel dan Cara pengambilan Sampel. Jakarta : Salemba Medika.
Depkes RI. (2009). Garam Beryodium. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Dinas Kesehatan Jawa Timur. (2014). Profil Kesehatan Jawa Timur. Surabaya
Mahdi, C. (2006). Mengenal Berbagai Produk Reagen Kit Tester untuk Uji Formalin, Borak, Zat Pewarna Berbahaya dan Kandungan Yodium pada Garam Beryodium. Laboratorium Biokimia FMIPA-UB. Malang.
Meliansari. (2013). Gambaran Garam Beryodium pada Berbagai Merk Garam di Pasar Ciputat, Skripsi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan. Jakarta : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Muftiana, E. dan Siti M. (2016). Kadar Yodium Garam Rumah Tangga di Desa Krebet Kabupaten Ponorogo. Jurnal Keperawatan. 7 (1) : 22-26.
Prawini. G.A.M. dan Ni Komang. E. (2013). Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Ibu Rumah Tangga Terhadap Garam Beryodium di Desa Lodtunduh Wilayah Kerja UPT Kesehatan Masyarakat Ubud I. Community Health Volume I, 122-130.
RISKESDAS. (2013). Status Iodium. Jakarta : Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Sugiani, H., Popy, P., Sukrido., dan Uji, P. (2015). Penentuan Pengaruh Pemanasan dan Waktu Penyimpanan Garam Beriodium terhadap Kalium Iodat. Jurnal Chimica et Natura Acta. 3(2):66-69.
Sulistiyani, R. (2013). Gambaran Konsumsi Garam Iodium, Kadar Tsh (Tyroid Stimulating Hormon) dan Kadar Uie (Urine Iodium Excretion) pada Ibu Hamil, Skripsi Prodi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran. Semarang : Universitas Diponegoro.
Wuninggarsari, N.C., Puji, P., dan Sigit, A.W. (2013). Hubungan Cara Penyimpanan Garam dengan Kadar Yodium Garam Rumah Tangga di Desa Purbosono Kecamatan Kertek Kabupaten Wonosobo, Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat. Wonosobo : STIKES Ngudi Waluyo.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Novia Agustina, Arya Ulilalbab
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).