FORMULASI KERUPUK TERIKEL DENGAN PENAMBAHAN IKAN TERI DAN TEPUNG DAUN KELOR SEBAGAI MAKANAN TINGGI PROTEIN KHAS KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

Authors

  • Hasana Husna Program Studi S1 Gizi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
  • Besti Verawati Program Studi S1 Gizi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
  • Lira Mufti Azzahri Isnaeni Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v4i2.12102

Keywords:

Ikan teri, kerupuk terikel, tinggi protein, sifat organoleptik

Abstract

Ikan teri dapat digunakan sebagai bahan tambahan pembuatan kerupuk dan semua sumber gizi yang terkandung dalam tubuhnya dapat dimanfaatkan oleh manusia. Makanan kering seperti kerupuk yang dapat dikonsumsi oleh semua kalangan baik anak-anak maupun dewasa. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan formulasi ikan teri dan tepung daun kelor pada pembuatan kerupuk terikel sebagai makanan tinggi protein khas Kab. Kuantan Singingi. Rancangan penelitian ini adalah rancangan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 1 kontrol dan 3 formulasi yaitu F1 (6%), F2 (11%), dan F3 (17%). Analisis yang dilakukan yaitu analisis deskriptif, proksimat dan One Way ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis deskriptif kerupuk terikel pilihan terbaik yaitu kerupuk terikel formulasi F2 (11%). Analisis proksimat kerupuk terikel pilihan terbaik yang setiap 100 gram kerupuk terikel mengandung air 3,50%, kadar abu 3,8%, protein 12.7%, lemak 0,4% dan karbohidrat 15,20%. Pada uji statistik One way ANOVA adanya perbedaan antara kerupuk terikel yang diformulasi ikan teri dengan kerupuk terikel kontrol. Dua bungkus kerupuk terikel pilihan terbaik menyediakan 10% protein dari AKG laki-laki dan perempuan usia 16-64 tahun. Kerupuk terikel pilihan terbaik (F2) dapat diklaim sebagai salah satu makanan tinggi protein.

References

Andarwulan, dkk. (2012). Analisis Pangan. Dian Rakyat. Jakarta.

Andriani, D. (2012). Studi Pembuatan Bolu Kukus Tepung Pisang Raja (Musa Paradisiaca L.). Universitas Hasanuddin. Makassar.

Amrullah, F. (2012). Kadar Protein dan Ca pada Ikan Teri Asin Hasil Pengasinan dengan Abu Pelapah Kepala. In Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Ansar, M. (2012). Pertumbuhan Dan Hasil Bawang Merah Pada Keragaman Ketinggian Tempat. Disertasi Universitas Gadjah Mada. Yogyakartaamrullah, F. (2012). Kadar Protein Dan Ca Pada Ikan Teri Asin Hasil Pengasinan Dengan Abu Peleppah Kelapa [Universitas Gadjah Mada]. http://repository.uncp.ac.id/747/%0Ahttp://repository.uncp.ac.id/747/1/RAHMAT-1603409037.pdf

Asmoro, L. C., Kumalaningsih, S., & Mulyadi, A. F. (2012). Karakteristik Organoleptik Biskuit Dengan Penambahan Tepung Ikan Teri Nasi ( Stolephorus Spp. ). Jurnal Tenologi Pertanian UB, 1–8.

Citra, K. (2019). Modul Kandungan Nutrisi Tanaman Kelor. Fakultass Farmasi Universitas Surabaya.

Delahunty C.M. (2018). Sistem Sensori Dan Palatabilitas Makanan. Di Dalam: Lanham-New S.A., Macdonald L.A., & Roche Hm., Editor. Nutritional Metabolism Second Edition, Metabolisme Zat Gizi Edisi Kedua. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC (Hal 172-192).

Herliani, D. D. (2016). Pengaruh Penambahan Ikan Teri (Stolephorus commersonii) dan Suhu Pengeringan Terhadap Karakteristik Dendeng Batang Talas (Colocasia esculenta (L) Schott). Fakultas Teknik, Universitas Pasundan, L, 22.

Hidayati, E. A. (2015). Pengaruh Konsentrasi Tepung Ikan Teri (Stolephorus sp) pada Pembuatan Kudapan PMT Balita terhadap Kandungan Protein dan Sifat Organoleptik. Fakultas Ilmu Keolahragaan. Universitas Negeri Semarang, 1, 1–65.

Isnaini, S. F. (2018). Karakteristik Nori dari Daun Kelor dengan Penambahan Karagenan dan Pati Garut sebagai Bahan Pembentuk Gel. Universitas Jember.

Isnanto, T. B. (2012). Pembuatan Opak Dengan Penambahan Ikan Teri (Stolephorus spp) Kaya Protein. Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta, 32.

Jamalludin, J., Vermila, C. W., & Alatas, A. (2019). Analisis Pemasaran Agroindustri Kerupuk Ubi Kayu di Desa Pulau Aro Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi. Unri Conference Series: Agriculture and Food Security, 1, 199–209. https://doi.org/10.31258/unricsagr.1a26

Jamaluddin. (2018). Pengolahan Aneka Kerupuk dan Keripik Bahan Pangan (I). Badan Penerbit Universitas Negeri Makassar.

Kementerian Kelautan dan perikanan. (2012). Buku Statistik 2012 Kelautan dan Perikanan. https://www.bps.go.id/subject/56/perikanan.html

Koto, R. S. (2020). Substitusi Tepung Daun Singkong (Manihot Utilisssima) pada Pembuatan Bolu Kukus Sebagai Pangan Jajanan Sumber Protein Untuk Anak Sekolah Dasar (6 - 12 Tahun). Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai.

Marshall, M.R. (2010). Ash analysis, di dalam: Nielsen SS., editor. Food Analysis Edisi keempat. New York (AS): Springer (hal. 119-132)

Meiliana, dkk. (2014). "Pengaruh Proses Pengolahan Daun Singkong (Manihot esculenta crantz) Denghan Berbagai Perlakuan Terhadap Kadar ? Karoten", Journal Of Human Nutrition, Vol. 1, h.23-34.

Muchsiri, M., & Ambiyah, R. (2018). Penambahan Tepung Daun Kelor Pada Pembuatan Kerupuk Ikan Sepat Siam. 3, 49–63.

Negara K.J., Sio K.A., Rifkhan, Arifin M., Oktaviana Y.A., Wihansah S.R.R, Yusuf M. (2016). Aspek Mikrobiologis serta Sensori (Rasa, Warna, Tekstur, Aroma) pada Dua Bentuk Penyajian Keju yang Berbeda. Jurnal Ilmu Produksi dan Teknologi Hasil Peternakan. Vol. 04 No. 2. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Nguju L.A., Kale R.P.,Sabtu B. (2018). Pengaruh Cara Memasak Yang Berbeda Terhadap Kadar Protein, Lemak, Kolesterol Dan Rasa Daging Sapi. Bali, Jurnal Nukleus Peternakan (Juni 2018), Volume 5, No. 1:17-23

Ningsih, E. S. (2018). Penambahan Berbagai Konsentrasi Rusip Bubuk Pada Pembuatan Kerupuk.

Rachmayani, Siti Andina, Mury Kuswari, V. M. (2015). Profil Mutu Gizi, Fisik, dan Organoleptik Mie Basah dengan Tepung Daun Kelor (Moringa Oleifera) Yosfi. Indonesian Journal of Human Nutrition, 5(2), 74–84. https://www.researchgate.net/profile/Fajar_Ari_Nugroho/publication/314713055_Kadar_NF-_Kb_Pankreas_Tikus_Model_Type_2_Diabetes_Mellitus_dengan_Pemberian_Tepung_Susu_Sapi/links/5b4dbf09aca27217ff9b6fcb/Kadar-NF-Kb-Pankreas-Tikus-Model-Type-2-Diabetes-Melli

Rizki, D., Sumardianto, S., & Wijayanti, I. (2017). Perbandingan Penambahan Ikan Teri (Stolephorus Sp.) Dan Rumput Laut Caulerpa Racemosa Terhadap Kadar Kalsium, Serat Kasar, Dan Kesukaan Kerupuk Ikan. Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan, 6(1), 46–53.

Rohman dan Sumantri. (2013). Analisis Kimia Pangan. Universitas Gajah Mada Yogyakarta: UGM Press

Rosiani, N., Basito, B., & Widowati, E. (2015). Kajian Kakrakteristik Sensoris Fisik Dan Kimia Kerupuk Fortifikasi Daging Lidah Buaya (Aloe vera) Dengan Metode Pemanggangan Menggunakan Microwave. Jurnal Teknologi Hasil Pertanian, 8(2), 84. https://doi.org/10.20961/jthp.v0i0.12896

Sarah Fitri Yanti dan Besti Verawati. (2022). Pembuatan Cookies Berbahan Dasar Tepung Pisang Raja (Musa Paradisiaca L.) Dengan Penambahan Tepung Pegagan (Centella Asiatica) Sebagai Cemilan Sehat Penderita Hipertensi. Jurnal Kesehatan tambusai. Vol 3 No 2. h, 162-167. https://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jkt/article/view/3567/3108

Suri, A. (2012). Pengaruh Lama Fermentasi dan Berat Ragi Roti terhadap Kadar Bioetanol dari Fermentasi Glukosa Hasil Hidrolisis Selulosa Tandon Kosong Kelapa Sawit (Elacis guineensis Jack) dengan HCL 30%. In Skripsi. Universitas Sumatera Utara.

Setyaningsih D., Apriyantono ., & Sari MP. (2010). Analisis sensori untuk Industri Pangan dan Agro. Bogor (ID): IPB Press

Suparjo. (2010). Analisis Bahan pakan secara Kimiawi: Analisis Proksimat dan Analisis Serat. Fakultas Peternakan Universitas Jambi. Jambi,

Sari, P.D. (2010). Pengaruh Penambahan Tepung Daun Ubi terhadap Daya Terima Kue Klepon. Tugas Akhir. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara. Medan

Sundari D., Almasyhuri, Lamid A. (2015). Pengaruh Proses Pemasakan Terhadap Komposisi Zat Gizi Bahan Pangan Sumber Protein. Media Litbangkes, Jil. 25 No.4.

Rifky. Organoleptik apa Uji (2013). https://rifky1116058.wordpress.com/2013/01/09/apa-itu-uji organoleptik/diakses pada 22 Juni 2022

Ririn Firtiani, Lira Mufti Azzahri, dkk. (2021). Hubungan Polamakan Dengan Kadar Asam Urat (Gout Artritis) Pada Usia Dewasa 35-49 Tahun. Jurnal Ners. Volume 5 Nomor 1 Tahun. h, 20-27. https://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/ners/article/view/1674/1493

Triputri H.A. (2017). Substitusi Tepung Bayam (Amaranthus tricolor L.) pada Tepung Terigu Terhadap Mutu Organoleptik, Kadar Vitamin A dan Kadar Kalsium Dadar Gulung. Karya Tulis Ilmiah. Padang (ID): Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang.

Virera, Julian Imelda, Tamrin, K. dan T. I. (2018). Pengaruh Formulasi Tepung Daun Kelor (Moringa Oleifera) dan Tepung Ikan Teri (Stolephorus sp.) terhadap Penilaian Sensoris, Kimia dan Angka Kecukupan Gizi (AKG) Biskuit Pendamping ASI. Sains dan Teknologi Pangan, 3(5), 1588–1600.

Yuus, M., & Katmawanti, S. (2021). Peran Tepung Daun Kelor , Glutamin dan Glukosa Unhidrat Pada Performa Atlet Judo. CV. Literasi Nusantara Abadi.

Downloads

Published

2023-05-07

How to Cite

Husna, H., Verawati, B., & Azzahri Isnaeni, L. M. . (2023). FORMULASI KERUPUK TERIKEL DENGAN PENAMBAHAN IKAN TERI DAN TEPUNG DAUN KELOR SEBAGAI MAKANAN TINGGI PROTEIN KHAS KABUPATEN KUANTAN SINGINGI. Jurnal Kesehatan Tambusai, 4(2), 273–294. https://doi.org/10.31004/jkt.v4i2.12102

Issue

Section

Articles