GAMBARAN KARAKTERISTIK PENDERITA SKABIES DI PONDOK PESANTREN AL-AMANAH ALI-ISLAMI BANGKINANG

Authors

  • Nindy Aulis Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
  • Apriza Apriza Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
  • Nila Kusumawati Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

DOI:

https://doi.org/10.31004/jiik.v3i1.39473

Keywords:

scabies

Abstract

Penyakit ini paling tinggi terjadi di negara tropis yang merupakan negara endemik penyakit skabies. Infrestasi tungau ini menyebar dari orang ke orang melalui kontak fisik dan sering menyerang seluruh penghuni dalam satu rumah.Tujuan peneliti ini adalah untuk mengetahui gambaran penderita skabies dipondok pesantren Al-Amanah Ali-Islami Bangkinang .Desain yang digunakan dalam peneliti ini adalah peneliti deskriptif .Adapun populasi pada peneliti ini adalah seluruh siswi Pondok pesantren Al-Amanah Alislami berjumlah 68 santriwati .Total sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan populasi .Analisa data yang digunakan pada peneliti adalah Analisa Univariat.Dari hasil peneliti pada analisa univeriat. Didapatkan diperoleh hasil bahwa usia responden berada pada kategori permpuan sebanyak 38 orang,komplikasi pada seluruh responden yang menderita skabies 38 orang, status ekonomi berada pada kategori status ekonomi rendah sebanyak 25 orang dan sumber penularan skabies berada pada tidur dan memakai barang pribadi penderita skabies sebanyak 19 orang.Hasil peneliti ini diharapankan dapat digunakan sebagai acuan dalam meningkatkan pelayanan kesehatan.

References

Affandi, A. A. N. 2019. Analisis Personal Hygiene dan Keberadaan Sarcoptes Scabies di Debu Alas Tidur Warga Binaan Pemasyarakatan pada Kejadian Skabies di Lapas Kelas IIB Jombang JOMBANG. Jurnal Kesehatan Lingkungan. Vol 11(3):165–174.

Badri. (2018). Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Bandung. http://digilib.litbang.depkes.go.id/go.php?id=jkpkbppk.

Baron. (2018). Scabies New Opportunities for Management and Population Control. PIDJ 2018: 38: 211-13.

Bary. (2017). Treatment of Skabies and Pediculosis. Medical Proggress 5 (12) : 25-30.

Febrianti. (2017). Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Kejadian Scabies Di Pondok Pesantren.

Griana. (2013). Faktor resiko skabies pada siswa pondok pesantren (Kajian di Pondok Pesantren Darul Hijrah, Kelurahan Cindai Alus, Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan). Jurnal Buski. 2012 Jun; 4(1): 14-22.

Hamongan Sakka Z, Harfiah. (2022). Hubungan Pengetahuan Dan Perilaku Personal Hygiene Dengan Kejadian Skabies Pada Penghuni Asrama Mahasiswa Kabupaten Kubu Raya Jember.

Handari, S. R. T., & Yamin, M. (2018). Analisis Faktor Kejadian Penyakit Skabies di Pondok Pesantren An-Nur Ciseeng Bogor 2017. Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan, 14(2), 74–82. https://jurnal.umj.ac.id/index.php/JKK/article/view/2734/2490.

Handoko. (2016). Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi ketujuh. Jakarta: FK UI, 2015: 137-140.

Hay, Mutiara H, Syailindra F. (2014). Skabies. Majority. 2014 Apr; 5(2): 37-42.

Hidayat, 2014. Metode penelitian dan teknik analisis data. Jakarta : Salemba Medika.

Ihtiaringtyas. (2019). Faktor-faktor yang berhubungan dengan gejala skabies pada santriwati di Pondok Pesantren X Tahun 2018. Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat. 2019; 11(2): 152-8.

Imartha. (2015). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Skabies Di Pondok Pesantren Jabal An-Nur Al-Islami Kecamatan Teluk Betung Barat Kota Bandar Lampung.

Kesumawarni, G. (2022). Kesadaran Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat dengan Kejadian Skabies pada Warga Binaan di Rutan. Indonesian Journal of Public Health and Nutrition. http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/IJPHN.

Ma’rufi. (2015). Personal Hygiene. website http://www. webhealthcenter.com, Jakarta.

Majid. (2020). Hubungan Personal Hygiene Dengan Kejadian Skabies Pada Santri Di Pesantren Kabupaten Bandung. (1) : 117-123.

Mayrona, C. T., Subchan, P. & Widodo. (2018). Pengaruh Sanitasi Lingkungan Terhadap Pprevalensi Terjadinya Penyakit Scabies di Pondok Pesantren Matholiul Huda Al Kautsar Kabupaten Pati. Jurnal Kedokteran Diponegoro, Volume 7, p. 101.

Nasution, S. A. ., & Asyary, A. (2022). Faktor Yang Berhubungan Dengan Penyakit Skabies Di Pesantren: Literature Review. Prepotif : Jurnal Kesehatan Masyarakat. 6(3), 1512–1523. https://doi.org/10.31004/prepotif.v6i3.5633.

Ni’mah. (2016). Hubungan Perilaku Personal Hygiene Dengan Kejadian Skabies Pada Santri Putra Dan Putri Di Pondok Pesantren An-Nur Ngrukem Sewon Bantul Yogyakarta. Jakarta: 122-125.

Notoatmodjo, S. 2014. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nursalam. (2014). Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan Profesional. Jakarta: Salemba Medika.

Riskesdas. (2018). Hasil Utama Riskesdas 2018’, Kesehatan Masyarakat Nasional.

Salvastru, Sriwinarti I, Utami WS, Astuti ISW. (2017). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Higienitas Pasien Skabies di Puskesmas Panti Tahun 2014. E-Jurnal Kepustakaan Kesehatan 2015: 3: 395-9.

Setyowati. (2014). Skabies. Majalah Kedokteran Indonesia 47 (01) : 33-42.

Shimose. (2013). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Gejala Skabies pada Santriwati di Pondok Pesantren X. https://doi.org/10.52022/jikm.v11i2.24.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: PT Alfabet.

Sujarweni, V. Wiratna. 2014. Metode Penelitian: Lengkap, Praktis, dan Mudah Dipahami. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

World Health Organization. (2018). Chronic diseases and health promotion Chronic diseases and health promotion’, pp. 1–2. Available at: https://www.who.int/chp/topics/rheumatic/en/.

Downloads

Published

2024-12-17