HUBUNGAN PERILAKU MASYARAKAT DAN PENGGUNAAN AIR SUNGAI DENGAN GANGGUAN PENYAKIT KULIT DI DESA KAMPUNG PINANG WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANTAI RAJA
DOI:
https://doi.org/10.31004/jiik.v2i1.23421Keywords:
Perilaku Masyarakat; Penggunaan Air Sungai; Gangguan PenyakitAbstract
Prevalensi penyakit kulit infeksi menurut World Health Organization diseluruh dunia Odilaporkan sekitarL 300 juta kasus Opertahun. Prevalensi penyakit kulit di Indonesia sebesar 4,60% - 12,95%, menduduki urutan ketiga dari 10 penyakit terbanyak. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan perilaku masyarakat dan penggunaan air sungai dengan gangguan penyakit kulit di Desa Kampung Pinang Wilayah Kerja Puskesmas Pantai Raja tahun 2023. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 22-30 Mei 2023. Populasi penelitian ini adalah seluruh penduduk yang tinggal di Desa Kampung Pinang dusun II berjumlah 879 orang. Sedangkan sampel dalam penelitian ini berjumlah 90 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan Cluster Sampling. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner. Analisis yang digunakan adalah univariat dan bivariat, diolah menggunakan sistem komputerisasi. Hasil penelitian ini menunjukkan dari 90 responden sebagian besar perilaku masyarakat tidak baik sebanyak 61 orang (67,8%), penggunaan air sungai sebanyak 56 orang (62,2%), dan sebagian besar tidak ada gangguan penyakit kulit sebanyak 50 orang (55,6%). Berdasarkan uji statistik dengan uji chi-square diperoleh nilai p value = 0,002 dan 0,003 ? (0,05) dengan tingkat kepercayaan 95%, maka Ho ditolak yang artinya signifikan. Berarti ada hubungan perilaku masyarakat dan penggunaan air sungai dengan gangguan penyakit kulit di Desa Kampung Pinang Wilayah Kerja Puskesmas Pantai Raja tahun 2023. Diharapkan petugas puskesmas untuk dapat lebih meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, khususnya pada pasien dengan gangguan penyakit kulit serta memberikan bimbingan dan penyuluhan terhadap pasien maupunkeluarga pasien dalam pencegahan penyakit kulit.References
Achmadi. (2019).Teknik Keselamatan dan Kesehatan kerja di Industri'.
Yogyakarta:Graha Ilmu.
Dinas Kesehatan Provinsi Riau. 2020. Profil Kesehatan Provinsi Riau 2020. Dinas
Kesehatan Provinsi Riau.
Harahap, Hardani. (2016). Hubungan antara Personal Hygiene dan Pemakaian Alat
Pelindnng Diri dengan Kejadian Penyakit Kulit Pada Pemulung Di TPA Tanjung
Rejo Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus’.
Herlina. (2019). Hubungan Personal Hygiene, Kualitas Dan Penggunaan Air
Bersih Dengan Keluhan Gangguan Kulit Pada Petani Di Kecamatan Pakkat
Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2019.
Maharani, A. (2015) Penyakit Kulit'. In Yogyakarta: Pustaka Baru Press, pp. 36-
Mardianto.( 2019). Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS). In Jakarta:CV.
Trans Info Media, pp. 30-56.
Putri. (2020 ). Personal Hygiene Dan Kejadian Penyakit Kulif, pp. 1-66.
Suheri . (2018). Hubungan pemakaian alat pelindung diri dengan kejadian penyakit
kulit pada pekerja pengangkut sampah'.
Triyana (2016). Faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya dermatitis
kontak akibat kerja pada karyawan binatu. Jurnal Media Medika Muda.
Universitas Diponegoro.
World Health Organization. (2020). ederly patient. WHO. pp.1-8
Yunus, M. (2018). Perilaku Masyarakat Terhadap Tindakan Menjaga Kebersihan
Daerah Aliran Sungai (DAS) dengan kejadian penyakit Kulit di Desa Cane Toa
Kecamatan Rikit Gaib Kabupaten Gayo Lues Tahun 2018, Jurnal Media Kesehatan
Masyarakat Indonesia, 14/2, pp. 201-106.
Zahira, N., Puteri, A.D., Isnaeni, L.M.A . (2021). Faktor-Faktor yang Berhubungan
dengan Penerapan Mencuci Tangan Pakai Sabun, Memakai Sabun, dan
Menjaga Jarak di Masa Pendemi Covid -19 Pada Masyarakat Kelurahan
Bangkinang, Jurnal Kesehatan Tambusai, 2(4), 36-48
Downloads
Published
Issue
Section
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a -Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal. -Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal. -Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).