PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS SPRAIN ANKLE : STUDY REPORT

Authors

  • Diky Krisnanda Sugianto Departement Fisioterapi, Universitas Muhammadiyah Malang
  • Safun Rahmanto Departement Fisioterapi, Universitas Muhammadiyah Malang

DOI:

https://doi.org/10.31004/jiik.v2i1.23293

Keywords:

Sprain ankle; fisioterapi; terapi

Abstract

Sprain ankle adalah cedera yang terjadi pada ligamen kompleks lateral akibat overstretch dengan posisi inversi dan plantar fleksi yang terjadi secara tiba-tiba saat kaki tidak menumpu dengan sempurna. Kasus sprain ankle khususnya yang terkena pada ligamen lateral yang terjadi di Mayo Clinic tahun 2000-2005 adalah 85% dengan 38-45% terjadi pada atlet olahraga. Sebanyak 64% penderita tidak mendapatkan perawatan dan manajemen medis yang tepat. Stabilitas sendi berasal dari beberapa faktor yaitu susunan struktural dari tulang yang membentuk sendi dan ligamen sekitarnya. Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan gambaran penatalaksanaan fisioterapi pada kasus sprain ankle. Desain penelitian dengan metode pendekatan studi kasus. Penelitian ini dilakukan pada Bulan Agustus 2022 di Wage Sport Fisioterapi dengan populasi penelitian adalah pasien yang telah terdiagnosa sprain ankle. Metode terapi yang digunakan adalah teknologi fisioterapi (infra red, TENS, ice comprese) dan terapi latihan (plantar fascia stretch, dan thera band). Frekuensi dan intensitas terapi masing-masing berbeda. Hasil terapi menunjukkan terdapat penurunan nyeri tekan dan gerak, terdapat penurunan edema pada ankle sinistra, dan terdapat peningkatan ROM pada ankle. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan terapi keseimbangan sebagai pembanding terapi rehabilitasi dalam menangani sprain ankle.

References

Drake, M. (2011) ‘The Short-Term Effects Of Treating Plantar Fasciitis With A

Temporary Custom Foot Orthosis And Stretching’, 41(4), Pp. 221–232

Hakiki, Queen Syafaati. dan Kushartanti, BM Wara. (2018). Pengaruh Kompres Es dan

Kompres Hangat terhadap Penyembuhan Cedera Ankle Pasca Manipulasi

Topurak pada Pemain Futsal. MEDIKORA, Vol. XVII No. 2 Oktober 2018, Hal

-144 ISSN: 0216-9940

Miller, Jude A. (2011). Proprioceptive Training for the Prevention of Ankle Sprains :

An Evidence-Based Review. Journal of Athletic Training.

Muawanah, S. et all. (2016). Perbedaan Pelatihan Proprioceptive Menunggunakan

Wobble Board Dengan Pelatihan Penguatan Otot Ankle Menggunakan Karet

Elastic Resistance Dalam Menurunkan Foot and Ankle Disability Pada Kasus

Sprain Ankle Kronis. Sport and Fitness.

Salim, Aflah Tasya. dan Saputra, Wijaya. (2021). Efektivitas Penggunaan Intervensi

Fisioterapi Terapi Latihan dan Infrared pada Kasus Dislokasi Sendi Bahu.

Indonesian Journal of Health Science Volume 1 No. 1, Juni 2021

TENS in Physiotherapy. (2022, November). Kent Community Health. NHS Foundation

Trust. Dikutip dari https://www.kentcht.nhs.uk/leaflet/transcutaneouselectrical-nerve-stimulationtens/#:~:text=TENS%20provides%20a%20form%20of,or%20near%20a%2

painful%20area.

Wang, Haifang. Yu, Hailong, Kim, Yong Hwan. Kan, Wencong. (2021). Comparison of

the Effect of Resistance and Balance Training on Isokinetic Eversion Strength,

Dynamic Balance, Hop Test, and Ankle Score in Ankle Sprain. MDPI Journal

Life 2021, 11, 307. https://doi.org/10.3390/life11040307

Downloads

Published

2023-12-24