Hubungan Tingkat Stres dengan Kejadian Gastritis pada Masyarakat Di UPT Puskesmas Kampa Tahun 2022
DOI:
https://doi.org/10.31004/emj.v2i3.11051Keywords:
Tingkat Stres, Kejadian GastritisAbstract
ABSTRAK Gastritis adalah salah satu masalah saluran pencernaan yang paling umum dan paling sering ditemui di klinik karena sering didiagnosis berdasarkan tanda dan gejala daripada pemeriksaan histopatologi. Gastritis sering diremehkan oleh mereka yang terkena, padahal gastritis merupakan awal dari suatu penyakit yang dapat mempengaruhi kehidupan. Salah satu penyebab gastritis adalah stres. Stres dapat meningkatkan hormon asetilkolin yang berperan dalam meningkatkan produksi asam lambung. Saat keadaan stres, seperti beban kerja yang berat dan panik, dapat meningkatkan produksi asam lambung. Peningkatan asam lambung akan mengiritasi mukosa lambung dan dibiarkan dapat menyebabkan gastritis. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat stres dengan kejadian gastritis pada masyarakat di wilayah kerja UPT Puskesmas Kampa. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan rancangan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Poli Umum dan Lansia Puskesmas Kampa. Waktu penelitian dilakukan pada tanggal 03-13 Oktober 2022. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang berobat di Poli Umum dan Lansia Puskesmas Kampa, jumlah sampel dalam penelitian 96 responden. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner Perceived Stress Scale (PSS-10). Teknik sampling yang digunakan adalah accidental sampling. Berdasarkan hasil analisis uji statistik Chi-Square diperoleh nilai p value = 0,000 (<0,05) artinya ada hubungan yang bermakna antara tingkat stres dengan kejadian gastritis pada masyarakat di wilayah kerja UPT Puskesmas Kampa. Untuk itu masyarakat diharapkan dapat menghindari faktor risiko terjadinya gastritis salah satunya stres, sehingga dapat melakukan manajemen stres dan tidak menimbulkangastritis. KataKunci : Tingkat Stres, KejadianGastritis ABSTRAK Gastritis adalah salah satu masalah saluran pencernaan yang paling umum dan paling sering ditemui di klinik karena sering didiagnosis berdasarkan tanda dan gejala daripada pemeriksaan histopatologi. Gastritis sering diremehkan oleh mereka yang terkena, padahal gastritis merupakan awal dari suatu penyakit yang dapat mempengaruhi kehidupan. Salah satu penyebab gastritis adalah stres. Stres dapat meningkatkan hormon asetilkolin yang berperan dalam meningkatkan produksi asam lambung. Saat keadaan stres, seperti beban kerja yang berat dan panik, dapat meningkatkan produksi asam lambung. Peningkatan asam lambung akan mengiritasi mukosa lambung dan dibiarkan dapat menyebabkan gastritis. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat stres dengan kejadian gastritis pada masyarakat di wilayah kerja UPT Puskesmas Kampa. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan rancangan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Poli Umum dan Lansia Puskesmas Kampa. Waktu penelitian dilakukan pada tanggal 03-13 Oktober 2022. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang berobat di Poli Umum dan Lansia Puskesmas Kampa, jumlah sampel dalam penelitian 96 responden. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner Perceived Stress Scale (PSS-10). Teknik sampling yang digunakan adalah accidental sampling. Berdasarkan hasil analisis uji statistik Chi-Square diperoleh nilai p value = 0,000 (<0,05) artinya ada hubungan yang bermakna antara tingkat stres dengan kejadian gastritis pada masyarakat di wilayah kerja UPT Puskesmas Kampa. Untuk itu masyarakat diharapkan dapat menghindari faktor risiko terjadinya gastritis salah satunya stres, sehingga dapat melakukan manajemen stres dan tidak menimbulkangastritis. KataKunci : Tingkat Stres, Kejadian GastritisDownloads
Published
2023-07-06
How to Cite
yolanda novalista, Dewi Anggraini Harahap, & Alini. (2023). Hubungan Tingkat Stres dengan Kejadian Gastritis pada Masyarakat Di UPT Puskesmas Kampa Tahun 2022. Evidence Midwifery Journal, 2(3), 174–183. https://doi.org/10.31004/emj.v2i3.11051
Issue
Section
Articles
License
Copyright (c) 2023 yolanda novalista, Dewi Anggraini Harahap , Alini

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.