Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah supervisi klinis dapat meningkatkan kompetensi guru dalam mengelola administrasi kelas di SDN 49 Pekanbaru. Peneliti menggunakan dua jenis lembar observasi yaitu lembar supervisi administrasi kelas dan lembar supervisi pengajaran guru. Dalam supervisi klinis, terdapat tiga siklus, yaitu pertemuan sebelum pembelajaran, observasi dan terakhir permuan setelah observasi. Pertemuan ini dilakukan untuk mengetahui tindakan dan langkah apa yang harus dilakukan untuk memperbaiki kesalahan. Ada 6 orang guru sebagai model atau subjek penelitian. Terpilihnya 6 orang guru tersebut karena dikelas tersebut ada keluhan dari guru yang bersangkutan serta diikuti dengan rendahnya ketuntasan belajar siswa. Setelah dilakukan supervisi klinis, terlihat nilai guru meningkat dan ketuntasan belajar siswa pun membaik. Pada pertemuan pertama rata-rata nilai supervisi klinis guru adalah 61, pada pertemuan kedua nilai rata-rata guru meningkat menjadi 76 serta pada pertemuan terakhir memperoleh nilai rata-rata 88. Hal ini memberikan gambaran bahwa supervisi klinis membantu guru dalam mengelola administrasi kelas. Hambatan dalam pelaksanaan supervisi klinis di Negeri 49 Pekanbaru untuk kelas satu lebih spesifik yaitu tentang belum maksimalnya penggunaan media pembelajaran dan pengelolaan kelas. Oleh karena itu, solusi yang ditawarkan adalah membuat media yang lebih menarik dan sederhana untuk siswa serta mengatur siswa dalam bentuk kelompok kecil sehingga kelas dapat dikelola dengan baik. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa supervisi klinis dapat meningkatkan kompetensi guru dalam mengelola administrasi kelas.