HUBUNGAN KEMAMPUAN MOTORIK TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDKAN JASMANI OLAHRAGA DI SD N 011 LANGGINI, BANGKINANG KOTA
DOI:
https://doi.org/10.31004/bola.v2i2.1000Abstract
Penelitian analisis ini untuk memperoleh informasi tentang korelasi kemampuan motoric dan hasil belajar PJOK di SD N 011 Langgini, Bangkinang Kota. Penelitian ini menggunakan metode product moment . Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik SD N 011 Langgini, Bangkinang Kota sebanyak 33 orang . Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik sampling . Berdasarkan uji hipotesis, penelitian ini menyimpulkan terdapat pengaruh yang signifkan antara kedua variiable . Berdasarkan perhitungan korelasi antara kemampuan motorik (X) dengan hasil belajar PJOK (Y) menggunakan rumus kolerasi product moment . Kriteria pengujian jika thitung = 3,802 > ttabel = 2,042, dengan nilai r = 0,570 didapat r2 = 0,324 , adapun besar kontribusinya adalah 32,4 %., maka terdapat hubungan yang signifikan dan sebaliknya (Sudjana 1992 : 369). Dari hasil perhitungan korelasi antara kemampuan motorik dengan hasil belajar PJOK peserta didik SD N 011 Langgini, Bangkinang Kota diperoleh rhitung 0,72 sedangkan rtabel pada taraf signifikan α = 0,05 yaitu 0,404. Berarti dalam hal ini tingkat hubungan kemampuan motorik dengan hasil belajar PJOK memiliki signifikan dengan taraf kepercayaan 5%, semakin baik kemampuan motorik seseorang maka semakin baik hasil belajar PJOK.References
Barrow, Haroland M & Rosemary Mc Gee. A practical Approach To Measurement In Physical Education. Philadephia:Lea and Febiger.
Burton, Allen w. (1998). Movoment skill assessment. Lowa:Humas Knetics.
Cureton Jr, Thomas K. (1975). Physical Fitness and Dynamic Health. New York:The Dial Press.
Dediknas. (2003). Tujuan pendidikdn jasmani. Jakarta:DepDikBud.
Depdiknas. (2004). Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran Pendidikan jasmani SD. Jakatra:Depdiknas.
Kiram, Yanuar (1992). Belajar Motorik. Jakarta:Depdikbud.
Kirkendal, Don R. (1980). measurements and Avaluation for Physical Education. Dubuque:WM, C, Brown Company Publisher.
Larson, Leonard A. (1974). Fitness, Health and Work Capacity: Internasional Standards For Assessement. New York:Macmillan Publishing.
Lutan, Rusli. (1998). Belajar kemampuan motorik: Pengantar Teori dan Metode. Jakarta:Depdikbud.
Magil, Richard A. (1980). Motor Learning Concepts and Application. Dubuque, IOWA:Wm. C. Brown Company Publishers.
Mutohir, T. Cholik. (1995). The future of physical educationin indonesia, paper presented in the workshop-seminar on modification to sport with in physical education: an alternatve strategy to teaching. Ausrtalia-indonesia Sport Program, 5-14 june 1995. Surabaya:FPOK IKIP Surabaya.
N. E Kephart. (1960). Belajar Motorik. Jakarta.
Prayitno. (1989). Motivasi Belajar. Jakatra:P2LPTK.
Ratna, Dahar W. (1988). Teori-Teori Belajar. Jakarta, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Pengembangan Lembaga Pendidikan.
Singer (1980). Belajar Motorik. Jakarta.
Sukmadinata. (2003). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung:PT. Rosada Karya.
Sudjana. (1992). Penilaian Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosda Karya.
Slameto .(1995). Belajar dan Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta:PT. Reneka Cipta.
Taqiyuddin. (2008). Belajar Motorik. Jakarta:Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Undang-Undang Republik Indonesia No 20, (2003). Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakatra:DepDikBud.
Warsono dan Sajoto (2002). Buku II Perkembangan dan Belajar Gerak, Biomekanika, Kondisi Fisik Anak-Anak Sekolah Dasar. Jakarta:Depdikbud